Rabu 06 Nov 2024 15:31 WIB

Pemimpin Negara-Negara Besar akan Absen di COP29

Kemenangan Trump di Pilpres AS akan mempengaruhi negosiasi pendanaan iklim.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Jam hitung mundur untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 terpasang di Baku, Azerbaijan, 31 Oktober 2024.
Foto: REUTERS/Aziz Karimov
Jam hitung mundur untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 terpasang di Baku, Azerbaijan, 31 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemimpin-pemimpin dari negara-negara besar di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Brasil tidak akan menghadiri Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan tahun ini. Komisi Eropa mengatakan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan tidak akan menghadiri COP29 karena perkembangan politik di Brussels.

Parlemen Uni Eropa sedang memeriksa anggota Komisi Eropa yang baru yang akan memimpin kebijakan Uni Eropa untuk lima tahun ke depan. "Komisi sedang dalam tahap transisi dan presiden akan disana untuk fokus pada tugas-tugas institusionalnya," kata juru bicara Komisi Eropa, Selasa (5/11/2024).

Sumber pemerintah AS mengatakan Presiden AS Joe Biden tidak menghadiri pertemuan di Baku. COP29 digelar 11 November, beberapa hari setelah pemilihan presiden AS. Adapun Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sudah membatalkan perjalanannya ke Baku setelah mengalami cedera kepala bulan lalu.

Pemilihan presiden AS membayangi COP29 tahun ini, ketika delegasi hampir 200 negara mencoba menyepakati peningkatan anggaran global untuk memenuhi target pemangkasan emisi global. Para diplomat iklim mengatakan apabila Donald Trump menang pilpres AS, maka akan semakin sulit bagi COP29 untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan guna mengatasi perubahan iklim.

Pakar diplomasi iklim di Asia Society Policy Institute, Li Shuo mengatakan apa yang dibawa negara-negara COP29 mengenai langkah mereka untuk meningkatkan pendanaan iklim global jauh lebih penting dibanding siapa yang akan memimpin delegasi. "Yang terpenting adalah kepemimpinan, pemimpin harus selalu di COP. Tapi hal yang lebih penting dari kehadiran mereka adalah komitmen nyata yang diajukan negara-negara," katanya.

Pemimpin Cina, Jepang, Australia dan Meksiko juga absen di pidato pemimpin negara di COP29. Uni Eropa akan diwakili Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan kepala kebijakan iklim Uni Eropa Wopke Hoekstra. COP29 tumpang tindih dengan G20 di Brasil pada 18-19 November, di mana para pemimpin juga akan membahas upaya untuk mendanai transisi iklim. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement