Rabu 06 Nov 2024 17:44 WIB

Sahabat Jadi Partner Bisnis, Pahami Dulu Ini Agar tak Amburadul

Cocok sebagai sahabat bukan berarti cocok juga sebagai partner bisnis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sahabat menjadi partner bisnis (ilustrasi). Ada beberapa strategi dalam menjalankan bisnis dengan sahabat.
Foto: Foto : MgRol_92
Sahabat menjadi partner bisnis (ilustrasi). Ada beberapa strategi dalam menjalankan bisnis dengan sahabat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa kasus, persahabatan terbukti berhasil menjadi fondasi yang kuat bagi kesuksesan bisnis. Namun di sisi lain, banyak juga persahabatan yang akhirnya terpecah karena ketegangan yang muncul selama menjalankan usaha bersama.

Seorang pakar sosial klinis asal AS yang telah menulis buku tentang persahabatan, Nicole Zangara, menjelaskan menjalankan bisnis dengan sahabat tidak selalu menyenangkan. Ada risiko yang bisa dihadapi, salah satunya berselisih dengan sahabat.

Baca Juga

Lantas bagaimana strategi dalam menjalankan bisnis dengan sahabat? Berikut beberapa tipsnya seperti dilansir Her Money, Rabu (6/11/2024):

1. Pastikan kalian cocok menjadi mitra bisnis

Jika kalian merasa cocok sebagai sahabat, bukan berarti ini juga berlaku saat menjalankan bisnis. Misalnya, selama ini Anda mungkin tidak keberatan dengan kebiasaan sahabat yang suka terlambat. Namun saat sudah menjalankan bisnis, kebiasaan itu tentu akan mengganggu. Jadi, pastikan kalian visi-misi serta memiliki etika kerja yang sama sebelum akhirnya menjalankan bisnis.

2. Tetapkan target bersama

Selain menilai kecocokan, Zangara juga menekankan pentingnya menetapkan target bisnis yang ingin dicapai bersama. Menurut dia, hal ini perlu dibicarakan pada tahap perencanaan awal bisnis.

“Duduklah dan bicarakan target bersama sebelum memulai bisnis. Apa visi Anda untuk bisnis ini? Apakah kalian memiliki tujuan yang sama atau tidak,” ujar Zangara.

3. Rancang perjanjian tertulis

Karena merasa saling percaya, tidak sedikit yang melewati proses ini saat berbisnis dengan sahabat. Padahal, untuk menghindari konflik selama menjalankan usaha, penting untuk mencatatkan semua kesepakatan bisnis dalam perjanjian tertulis.

Pentingnya perjanjian tertulis dirasakan langsung oleh Amy Creel selaku pendiri Smart Mom LLC. Ia mengatakan bahwa kepercayaan saja tidak cukup dalam membangun bisnis yang sehat dengan sahabat. “Perempuan sering mengandalkan perasaan dalam bisnis, sayangnya itu tidak berhasil. Anda perlu melindungi diri sendiri dengan perjanjian tertulis yang komprehensif,” kata dia.

4. Jangan biarkan uang menjadi masalah

Uang sering menjadi sumber utama perpecahan dalam bisnis bersama sahabat. Karena itu, penting untuk menjaga transparansi dengan membuat perjanjian yang jelas mengenai pembagian profit, kontribusi finansial, dan pengelolaan keuangan.

5. Pisahkan pekerjaan dan bermain

Salah satu pendiri dan desainer RJ Square LLC, Sharon Fornaciari Maher, mengatakan ia dan mitra bisnis yang juga sahabat karibnya, berusaha untuk selalu memisahkan antara kegiatan bisnis dan bermain. Menurut Maher, batasan ini penting diterapkan guna menjaga harmonisasi dengan sahabat.

“Meskipun kami adalah sahabat dan memulai bisnis dari obrolan ringan. Kami sama-sama memahami kalau bisnis tetap bisnis. Jadi kami tidak membahas bisnis saat bermain, begitupun sebaliknya,” kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement