Rabu 06 Nov 2024 17:51 WIB

Banyumas Dilanda Angin Puting Beliung, Tanah Longsor, Hingga Pohon Tumbang

Pohon tumbang timpa warung pecel lele hingga mobil warga.

Pohon tumbang menimpa kendaraan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Noveradika
Pohon tumbang menimpa kendaraan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan bencana angin puting beliung dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Angin puting beliung dan tanah longsor terjadi akibat hujan lebat, Selasa (5/11/2024) sore.

"Berdasarkan laporan dan hasil asesmen sementara, angin puting beliung mengakibatkan pohon tumbang di empat desa dan satu kelurahan, sedangkan tanah longsor terjadi di dua desa," katanya di Purwokerto, Banyumas, Rabu (6/11/2024).

Dalam hal ini, kata dia, pohon tumbang terjadi di dua lokasi yang masuk wilayah Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang; satu lokasi di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang; satu lokasi di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran; dan dua lokasi di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden. Bahkan, lanjut dia, salah satu pohon yang tumbang di Desa Rempoah menimpa sebuah bangunan penggilingan padi, sedangkan pohon tumbang di Desa Dukuhwaluh menimpa sebuah warung pecel, dan pohon tumbang di salah satu wilayah Banjarsari Kulon menimpa sebuah mobil yang sedang parkir.

"Selain itu, angin puting beliung juga mengakibatkan atap rumah warga Desa Rempoah RT 02 RW 03 beterbangan. Dampak bencana angin puting beliung di wilayah tersebut sudah selesai ditangani dan tidak ada korban dalam kejadian itu," katanya.

Sementara untuk kejadian tanah longsor, dia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Banyumas, peristiwa itu terjadi di Desa Karangkemiri RT 05 RW 02, Kecamatan Pekuncen; dan Desa Gandatapa RT 09 RW 04, Kecamatan Sumbang. Menurut dia, pihaknya belum melakukan kaji cepat terhadap dua kejadian tanah longsor tersebut namun berdasarkan laporan, tanah longsor di Desa Gandatapa menimpa saluran irigasi setempat.

"Hari ini, tim dari BPBD Kabupaten Banyumas bersama sukarelawan melakukan penanganan terhadap tanah longsor di dua lokasi tersebut," katanya.

Terkait dengan kejadian tersebut, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung seiring dengan peningkatan intensitas hujan di wilayah Banyumas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement