REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masih berpotensi mengalami erupsi susulan.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan data visual dan instrumental terbaru, tercatat adanya letusan, hembusan, serta aktivitas gempa vulkanik yang menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada status awas.
“Karena status awas artinya masih ada suplai magma dari dalam ke permukaan,” kata Wafid saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024).
Wafid mengungkapkan meski ada sedikit penurunan dalam aktivitas gempa, secara visual masih terlihat kolom asap yang mencapai 300 hingga 1.000 meter dari puncak. Oleh karena itu, kata dia, Badan Geologi masih mempertahankan radius aman yang harus dikosongkan yakni 7 kilometer dari puncak gunung.
"Kalau aktivitas terus kami pantau sehingga kalau ada kegiatan-kegiatan yang meningkat itu masih terbaca dari instrumental maupun secara visual. Jadi kemungkinan semuanya akan bisa terjadi, (potensi erupsi) masih ada," kata dia.
Dia mengungkapkan saat ini pihaknya bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penyisiran di area radius berbahaya guna memastikan tidak ada penduduk atau aktivitas di wilayah tersebut. “Apakah masih ada kegiatan-kegiatan atau penduduk yang ada di sekitar itu atau rumah-rumah seperti apa yang terjadi sebagai dampak dari letusan gunung api,” katanya.
Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan status Gunung Lewotobi menjadi level IV (Awas) mulai Ahad (3/11) pukul 24.00 Wita. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas periode 23 Oktober - 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan," katanya.