REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan Paris Saint-Germain yang mengecewakan di Liga Champions berlanjut pada matchday keempat. Menjamu Atletico Madrid di Parc des Princes, Kamis (7/11/2024) dini hari WIB, PSG justru tumbang. Makin menyakitkan, gol kemenangan lawan tercipta pada injury time.
Gol pembuka dari Warren Zaire Emery dengan cepat dibatalkan oleh pemain tim tamu Nahuel Molina pada babak pertama pertandingan yang sebagian besar mengecewakan. Laga berakhir dengan Angel Correa mencetak gol penentu kemenangan tiga menit setelah tambahan waktu.
Dengan empat poin dari dari empat pertandingan, PSG berada di urutan ke-25 klasemen Liga Champions yang berisi 36 tim, enam poin di belakang sesama tim Ligue 1, Monaco dan Stade Brestois, sementara Atleti keluar dari zona merah dengan enam poin.
PSG selanjutnya akan bertandang ke kandang Bayern Munchen dan RB Salzburg, sementara Atletico akan menghadapi Sparta Praha pada laga tandang dan Slovan Bratislava di kandang.
Tim tuan rumah, sekali lagi, harus meratapi peluang-peluang yang gagal dimaksimalkan.
“Kami telah mencoba dan mencoba, hingga menit-menit terakhir. Sayangnya, kami kebobolan gol pada peluang terakhir mereka. Apakah segalanya akan lebih mudah dengan seorang penyerang tengah yang sesungguhnya? Kita tidak akan pernah tahu. Itulah rencana permainan kami. Kami akan menjadi lebih baik dalam hal itu,” ujar gelandang PSG Vitinha.
Correa mengatakan bahwa segalanya mulai membaik ketika Atleti lebih tenang setelah kebobolan gol pembuka.
“Mereka mencetak gol dengan sangat cepat, tetapi tim kemudian mulai rileks, mulai bermain dan gol penyeimbang datang dari permainan kolektif yang hebat. Itulah ide yang seharusnya dimiliki tim, untuk bermain lebih banyak,” katanya.
Tembakan Achraf Hakimi melebar sebelum bola sepakang Ousmane Dembele melesat ke atas mistar gawang saat PSG memulai laga dengan baik.
View this post on Instagram
PSG, yang telah berjuang di kompetisi musim ini, mendapatkan gol pembuka ketika Clement Lenglet dengan mudah dirampas di dalam kotak penalti oleh Dembele. Ia memberi umpan kepada Zaire Emery dan rekan setimnya di timnas Prancis itu menyelesaikannya dengan tendangan cungkil pada menit ke-14.
Hal tersebut membuat Atleti beraksi dan empat menit kemudian Molina mencetak gol dengan tendangan setengah voli setelah pertahanan yang buruk dari Nuno Mendes, setelah penyelamatan awal Gianluigi Donnarumma yang menggagalkan peluang Giuliano Simeone.
Dembele menjadi penyiksa utama tim tamu pada awal babak kedua. Beberapa kali aksinya membahayakan lini pertahanan Atletico. Namun justru Bradley Barcola yang memiliki peluang emas untuk mencetak gol. Sayang tendangannya mengarah langsung ke Jan Oblak.
Oblak menepis upaya lainnya dari Barcola pada menit ke-65 saat PSG meningkatkan tekanan. Tandukan Marquinhos diblok 10 menit kemudian dan Oblak kembali melakukan penyelamatan untuk menggagalkan peluang Hakimi dari jarak dekat.
Luis Enrique memasukkan Randal Kolo Muani dan Lee Kang-in untuk PSG, namun keduanya tidak memiliki kesempatan, menyoroti kurangnya penyerang yang dimiliki oleh PSG yang terlihat jelas saat mereka hanya mencetak tiga gol dalam empat pertandingan di kompetisi ini.
Pergantian pemain yang dilakukan Diego Simeone membuahkan hasil. Correa, yang masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, menjadi penentu. Ia tetap tenang di dalam kotak penalti untuk memasukkan bola melewati Donnarumma di akhir sebuah serangan balik cepat sebelum peluit akhir dibunyikan, yang memicu rentetan cemoohan dan siulan dari para pendukung tuan rumah.