Kamis 07 Nov 2024 09:07 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Kesengsaraan Orang Kafir

Surat Al Mukminun ayat 99 memberikan kabar orang kafir ingin dikembalikan hidup.

Ilustrasi laknat dan siksa neraka. Naskah Khutbah Jumat: Kesengsaraan Orang Kafir
Foto: Dok Republika
Ilustrasi laknat dan siksa neraka. Naskah Khutbah Jumat: Kesengsaraan Orang Kafir

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mustofa, Anggota PRM Sedayu, Magelang

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ

Baca Juga

يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ

قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

Jamaah Jumah Yang dirahmati Allah

Dengan segala kerendahan hati marilah kita bersama melimpahkan puji syukur kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala yang senantiasa melimpahkan nikmat serta taufikNYA kepada kita, sehingga kita dapat menunaikan ibadah Jum ah tanpa ada sutau halangan apapun. Sholawat serta salam semoga tercurah pada Nabi agung Muhammad SAW berserta para sahabat, Tabiin, Tabbiit Tabiin termasuk kita bersama hingga hari Qiyamat.

Kalau kita renungkan bersama bahwa kita ini dikarunia nikmat yang tiada berbilang. Seperti nikmat iman, kesehatan dan diberi karunia harta yang berlimpah. Semua itu semata dari Allah SWT yang maha Pemberi rizqi (ARRozaq) kepada hambaNYa. Allah memberi rezqi kepada siapapun apakah dia mukmin bahkan sampai orang kafir sekalipun tetap dikarunia rizqi. Berbicara masalah nikmat kalau kita renungkan ada nikmat terbesar yaitu nikmat iman kepada Allah yang Esa (tauhid).

Nikmat  beriman kepadaNYA ini, meskipun misalnya diganti dengan harta benda berupa uang yang bertrilyun-trilyun misalnya tidak akan tergoda atau  berubah keyakinan (aqidah) kita. Mengapa nikmat iman tiada bandingannya dengan nikmat yang lain dan merupakan nikmat terbesar dalam kehidupan seorang muslim ? Pertanyaan ini menggungah untuk dijawab dengan mencari jawaban dari Al Quran dan Al Hadis sebagai pedoman kaum Muslimin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement