Kamis 07 Nov 2024 12:39 WIB

QS Higher Education Summit Macau Paparkan Benefit ICAC UMS Merawat Motivasi Mahasiswa

Peserta mendapatkan penghargaan dari kompetisi-kompetisi yang telah terselenggara.

Kepala Bidang Mobilitas & Hospitalitas Mahasiswa Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Sri Indra Kurnia, S.KM., MPH tampil sebagai presenter pada acara QS Higher Ed Summit : Asia Pasific 2024 di Macau University of Science and Technology, Macau SAR, Cina.
Foto: Humas UMS
Kepala Bidang Mobilitas & Hospitalitas Mahasiswa Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Sri Indra Kurnia, S.KM., MPH tampil sebagai presenter pada acara QS Higher Ed Summit : Asia Pasific 2024 di Macau University of Science and Technology, Macau SAR, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, MACAU --Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus Kepala Bidang Mobilitas & Hospitalitas Mahasiswa Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI), Sri Indra Kurnia, S.KM., MPH, menyampaikan bagaimana kegiatan budaya di UMS dapat mengembangkan motivasi sekaligus media promosi budaya, pada saat presentasi di Macau University of Science and Technology (MUST), Macau SAR, Cina, Kamis (7/11/2024).

Sri Indra Kurnia, pada agenda QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2024 mempresentasikan kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh UMS yang diikuti oleh mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia.

Kegiatan budaya yang dimaksud adalah International Cultural and Academic Competition (ICAC). ICAC adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh BKUI UMS. ICAC UMS berperan untuk mempromosikan perbedaan budaya dan kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai negara dan disiplin ilmu melalui rangkaian kegiatan pertunjukan budaya, traditional festival makanan, dan kompetisi-kompetisi lain yang dapat menyatukan mahasiswa seperti fashion show, dekorasi booth, dan quizz tentang budaya.

ICAC UMS pada 2023 tersebut diikuti oleh 137 peserta dari 29 perguruan tinggi yang berasal dari 30 negara.

“Dengan mendukung mahasiswa dari beragam latar budaya yang berbeda, ICAC merayakan perbedaan dan mendukung iklim kampus yang inklusif. Dengan menunjukkan pandangan, budaya, dan pendapat yang berbeda ini dapat menjadikan mahasiswa merasa lebih diterima dan dihargai, merawat atmosfer penerimaan positif," papar Sri Indra Kurnia.

photo
Para dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada penyelenggaraan Macau University of Science and Technology (MUST), Macau SAR, Cina, Kamis (7/11/2024). - (Humas UMS)

Selain itu, ICAC UMS juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan skill seperti public speaking, penyelesaian masalah, dan komunikasi antarbudaya. Skill ini penting baik untuk akademik maupun untuk pengembangan diri yang dapat menambah kepercayaan diri mahasiswa.

Melalui ICAC UMS, mahasiswa juga dapat mengasah jiwa kepemimpinan mereka dengan ikut serta menjadi panitia, koordinator acara, dan pemimpin projek.

"Peran-peran tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengelola event, dan menambah motivasi mahasiswa untuk lebih aktif pada kegiatan di kampus. Terlebih dengan mendukung mahasiswa untuk merencanakan dan mengeksekusi ICAC, kegiatan ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan hubungan mereka dengan kampus, memotivasi mereka untuk tetap berpartisipasi pada kegiatan kampus," terang Kabid Mobilitas & Hospitalitas Mahasiswa BKUI UMS.

Pada ICAC UMS, lanjut Sri Indra Kurnia, peserta mendapatkan penghargaan dari kompetisi-kompetisi yang telah terselenggara. Penghargaan dan pengakuan ini dapat memotivasi peserta dan mahasiswa secara luas untuk dapat berkontribusi lebih aktif di kampus dan menambah iklim hangat di dunia kampus. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement