Kamis 07 Nov 2024 14:35 WIB

Rencana Jenderal Berjalan, Warga Palestina Dilarang Balik ke Rumah Mereka di Gaza Utara

Pakar humaniter internasional sebut pemindahan paksa ini bagian dari kejahatan perang

Tank Israel berpatroli di dekat pagar keamanan Jabalia di bagian utara Jalur Gaza. Warga Palestina dilarang pulang ke rumah mereka di Gaza Utara.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tank Israel berpatroli di dekat pagar keamanan Jabalia di bagian utara Jalur Gaza. Warga Palestina dilarang pulang ke rumah mereka di Gaza Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JALUR GAZA -- Langkah Israel untuk mengevakuasi seluruh warga Palestina di bagian utara Gaza semakin dekat. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa  penduduk tidak akan diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza Utara. 

“Tidak ada niat untuk mengizinkan penduduk Jalur Gaza utara untuk kembali ke rumah mereka," ujar Brigjen IDF Itzik Cohen saat jumpa pers, Selasa malam, dikutip dari laman the Guardian. 

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa pasukan Israel telah dua kali dipaksa memasuki beberapa daerah, seperti kamp Jabaliya. Dia menambahkan bantuan kemanusiaan akan diizinkan 'secara teratur' masuk ke wilayah selatan tetapi tidak ke utara. "Karena tidak ada lagi warga sipil yang tersisa.”

Pakar hukum humaniter internasional mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan perang berupa pemindahan paksa dan penggunaan makanan sebagai senjata.

Namun tentara dan pemerintah Israel telah berulang kali membantah mencoba memaksa sisa penduduk Gaza utara untuk mengungsi ke tempat yang relatif aman di selatan selama sebulan serangan baru dan pengepungan yang semakin ketat.

Warga yang masih bertahan di wilayah utara mengatakan operasi baru ini telah menciptakan kondisi perang terburuk hingga saat ini. Israel mengatakan dorongan itu diperlukan untuk memerangi sel-sel Hamas yang berkumpul kembali.

Rencana jenderal

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement