REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Timur Tengah Presiden AS yang kembali terpilih pada Pemilu AS 2024 , Donald Trump sebagian besar berpusat pada aliansi yang kuat dengan Israel, di samping pendekatan konfrontatif terhadap Iran. Trump menyoroti upayanya untuk menjadi perantara kesepakatan damai dan melawan kelompok teroris ekstremis seperti ISIS.
Menyebut Israel sebagai "sekutu yang disayangi", Trump memutuskan hubungan dengan dukungan bipartisan sebelumnya untuk solusi dua negara, dan menunjukkan tidak ada minat untuk mendirikan negara Palestina. Setelah konflik pada 2023 antara Israel dan Hamas, ia menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Israel.
Trump memelihara hubungan dekat dengan Arab Saudi, mengizinkan penjualan senjata yang signifikan dan menunjukkan dukungan kuat untuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Terkait Iran, Trump menerapkan kebijakan isolasi, dengan menyebutnya sebagai "negara sponsor utama terorisme." Pada 2018, ia keluar dari kesepakatan nuklir Iran, memberlakukan kembali sanksi, dan pada tahun 2020 memerintahkan pembunuhan komandan tinggi Iran Qasem Soleimani.