Jumat 08 Nov 2024 06:28 WIB

Guru Supriyani Mengaku Merasa Tertekan Saat Proses Perdamaian di Rumah Bupati

Merasa tertekan, Supriyani menyepakati perdamaian dengan keluarga Aipda Wibowo.

Guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani saat mendatangi Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan.
Foto: Antara/La Ode Muh Deden Saputra
Guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani saat mendatangi Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN -- Guru honorer SDN 4 Baito Supriyani merasa tertekan saat proses damai dengan keluarga terduga korban inisial D (8), yang dilakukan oleh Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati.

Guru honorer SDN 4 Baito Supriyani saat ditemui di Konsel, Kamis (7/11/2024), mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut diatur oleh Bupati Konsel untuk permintaan maaf dan atur damai antara Supriyani dan keluarga terduga korban.

Baca Juga

"Saya dibawa di Rujab (Bupati) untuk dipertemukan oleh orang tua korban di sana, dan di situ isi percakapan Pak Bupati itu untuk permintaan maaf dan atur damai, tapi bukan permintaan mengakui kesalahan," kata Supriyani.

Dia menyebutkan bahwa dirinya dipanggil langsung oleh Bupati, dan di Rujab itu juga datang tim kuasa hukum Supriyani Samsuddin, yang kemudian Supriyani diarahkan agar mempertimbangkan perdamaian kasus tersebut. "Saya disuruh mempertimbangkan itu (perdamaian), dan saya serahkan semua itu kepada pengacara saya," ujarnya.

Supriyani menjelaskan bahwa saat menyepakati perdamaian itu, dirinya tidak membaca langsung surat perdamaian yang ditandatanganinya. Alasannya, dia menyerahkan perkara tersebut kepada kuasa hukumnya, yang mana surat itu juga diketik oleh Samsuddin.

"Pengacara saya telah mengetik itu surat dan saya tidak baca isinya, karena saya sudah serahkan semua sama pengacara, dan di situ saya disuruh tanda tangan," jelas Supriyani.

Dalam pertemuan itu, Supriyani merasa tertekan oleh keadaan dan mengharuskan dirinya untuk menyepakati perdamaian antara dirinya dan keluarga Aipda Wibowo Hasyim.

"Iya (merasa tertekan)," katanya saat ditanya wartawan.

Ia juga menambahkan bahwa tujuan dari pertemuan itu dilakukan agar permasalahan yang dihadapinya tersebut cepat selesai dan menjadi bekal hakim untuk memutuskan persidangan yang digelar hari ini.

"Karena di situ kita dipertemukan supaya permasalahan ini cepat selesai dan kemarin di pertemuan itu bisa untuk bekal waktu persidangan hari ini, supaya bisa diselesaikan," tambah Supriyani.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement