REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan untuk membuat harga perumahan rakyat menjadi lebih murah. Hal itu diungkapkan saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024) malam.
“Kami akan mengupayakan salah satu bentuk, apakah pajak atau pembiayaan (perumahan) bisa dikurangi,” kata Ara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN.
Ara mengatakan, dengan pengurangan biaya yang dikenakan kepada konsumen, nantinya harga perumahan pun akan bisa turun, sehingga masyarakat bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau. Ia menyebut telah menyinergikan rencana itu dengan BUMN yang fokus pada perumahan, yakni PT Bank Tabungan Negara (BTN).
“Jadi, kita sinerginya langsung dapat 5 persen tuh pengurangannya ya. Itu satu langkah kebijakan ya,” ujar Politisi Partai Gerindra tersebut.
Ara menjelaskan, ada tiga hal penting yang dibicarakan bersama dengan Erick Thohir. Pertama, mengenai persoalan harga tanah yang diharapkan bisa lebih murah. Kedua, efisiensi bahan-bahan bangunan.
“Ketiga, pajak-pajak yang harusnya buat rakyat. Menurut saya jangan lagi dibebani oleh pajak, justru harusnya dikasih insentif, bukan dipajakin, ini berlaku buat rumah untuk rakyat ya, terutama rakyat kecil,” jelasnya.
Namun, hal itu tentu saja perlu koordinasi lebih lanjut dengan stakeholder lainnya yang berwenang. Terutama mengenai persoalan penghapusan variabel tertentu pada pengenaan pembiayaan atau pajak. Ia menyebut akan mengungkapkan secara lebih gamblang mengenai apa variabel biaya yang akan dikurangi dalam pembelian rumah itu pada esok hari, Jumat (8/11/2024) di Kantor BTN di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, tepatnya pada pukul 20.00 WIB.
“Saya akan katakan besok lengkapnya, tapi satu hal tentunya ini otoritasnya bukan di kami. Kalau otoritas di saya, saya sudah ketok palu dari kemarin-kemarin,” tutur Ara.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya memiliki kesepakatan untuk memetakan seluruh aset BUMN, termasuk soal perumahan, baik untuk perumahan rakyat maupun perumahan menengah.
“Kami punya komitmen yang sama, bagaimana menyukseskan program Bapak Presiden, program 3 juta rumah. Insya Allah kita dukung kerja-kerja berat Pak Menteri (Ara),” ujar Erick.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, pihaknya mendorong mengenai skema pembiayaan yang diharapkan bisa diperpanjang. Hal itu bertujuan memberikan kemudahan bagi rakyat dalam mencicil rumah.
“Kita akan mendorong juga di mana mortgage yang tadinya hanya 15 tahun, kalau bisa jadi 30 tahun supaya kembali membantu masyarakat yang memang sudah punya bujet tertentu dengan ditarik 30 tahun. Cicilannya akan jauh lebih murah, ini menyeluruh, baik rumah rakyat menengah ataupun kelas lainnya,” tutur dia.
“Jadi dengan efisiensi, kita bisa mendorong masyarakat juga menaikkan daya belinya karena berbagai cicilan seperti rumah bisa diperpanjang,” tegasnya.