REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Mayora Indah Tbk lepas ekspor produk makanan dan minuman olahan ke 400.000 Mayora Group di 15 negara senilai Rp 15,7 miliar. Pelepasan ekspor dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perdagangan, Pj. Gubernur Banten, dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Banten, di kompleks PT Torabika Eka Semesta, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Selasa (5/11/2024).
Kepala Kanwil Bea Cukai Banten, Rahmat Subagio, mengungkapkan bahwa PT Mayora Indah Tbk merupakan salah satu perusahaan pengguna fasilitas Mitra Utama (MITA) Kepabeanan dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan di bawah pengawasan Kanwil Bea Cukai Banten.
“Pelepasan ekspor ini menjadi bagian dari program pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya dengan mendorong pelaku usaha lokal untuk aktif menembus pasar global,” ujar Rahmat.
Tujuan ekspor kali ini ke 15 negara, yaitu Palestina, Arab Saudi, Bahrain, UAE, Kuwait, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia. Adapun produk makanan dan minuman yang diekspor adalah produk kopi kemasan, cokelat, mi instan, biskuit, hingga minuman teh kemasan dengan nilai ekspor satu juta USD atau setara dengan Rp 15,7 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja menyampaikan bahwa perusahaannya telah mengekspor produk mereka ke 103 negara di dunia. Menurut Andre, dari ekspor tersebut, kontribusi ekspor Mayora Group terhadap pendapatan perusahaan secara total bernilai Rp 50 triliun yang mana lebih dari 48 persennya merupakan kontribusi ekspor.
"Mayora kini telah menjadi pengekspor produk dengan merek Indonesia yang terbesar. Kami tidak hanya sekadar ekspor produk, tetapi kita ekspor produk dengan merek Indonesia. Mayora ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia itu bukan sekadar tukang jahit. Indonesia juga bisa menciptakan produk-produk mereka sendiri," ucap Andre.
Rahmat mengatakan bahwa pelepasan ekspor ini menjadi wujud pelaksanaan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendukung perdagangan dan industri dalam negeri agar dapat bersaing di kancah internasional.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan peran dalam mendukung peningkatan ekonomi nasional, salah satunya melalui dukungan terhadap ekspor produk merek asli Indonesia,” pungkas Rahmat.