REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kerusuhan pecah buntut kecelakaan angkutan tambang atau truk tanah pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten. Truk tersebut melindas kaki anak berusia 9 tahun hingga membuat warga marah.
Kerusuhan ini berawal dari kecelakaan yang menimpa pengendara sepeda motor berinisial SD (20 tahun) berboncengan dengan korban ANP (9). Saat itu truk yang dikemudikan oleh DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Raya Salembaran.
Saat di lokasi kejadian melintas sepeda motor yang dikendarai korban mendahului dari arah kiri sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup. SD lantas terjatuh ke arah kiri dan ANP terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut.
Korban yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis. Sopir DWA langsung diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota sudah melakukan upaya penanganan dengan mengamankan pengemudi dari sopir truk tambang itu. Sang sopir diketahui juga positif narkoba. "Iya, untuk pengemudi sudah tersangka atas menabrak masyarakat di situ, kita langsung amankan dan cek urinnya," ujar Wiyoto, Kamis (8/11/2024).
Dia mengungkapkan, aparat Polri/TNI setempat sedang melaksanakan patroli guna mencegah terjadi aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, petugas juga melakukan mediasi bersama warga setempat untuk memberikan keterangan dalam penanganan kasus yang selama ini dituntut oleh pihaknya.
"Untuk personel kita kerahkan satu kompi Dalmas dan Brimob satu pleton. Untuk siaga serta memonitor perkembangan, kita upaya persuasif ke masyarakat," paparnya.
Diketahui, ratusan massa melakukan aksi pengadangan dan merusak kendaraan truk tambang pembangunan PSN di PIK 2. Aksi itu, dilakukan atas terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimpa salah satu anak dari warga setempat. Sehingga, belasan truk tambang yang melintas di jalan tersebut menjadi sasaran kemarahan warga.