Sabtu 09 Nov 2024 08:05 WIB

Pengamat: Struktur Baru Partai Golkar Perkuat Posisi Bahlil

Upaya untuk mendongkel Bahlil dari dalam dinilai sulit, kecuali ada tekanan dari luar

Ketua Umum partai Golkar Bahlil Lahadalia meminum air disela-sela menyampaikan keterangan pers di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/11/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Bahlil mengumumkan struktur kepengurusan partai Golkar periode 2024-2029. Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tidak masuk ke dalam jajaran kepengurusan partai beringin itu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum partai Golkar Bahlil Lahadalia meminum air disela-sela menyampaikan keterangan pers di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/11/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Bahlil mengumumkan struktur kepengurusan partai Golkar periode 2024-2029. Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tidak masuk ke dalam jajaran kepengurusan partai beringin itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia telah mengumumkan struktur kepengurusan baru Partai Golkar. Struktur kepengurusan itu dinilai memperkuat posisi Bahlil. 

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara berpendapat pengurus Partai Golkar yang telah terpilih memperkuat posisi Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum partai. Hal tersebut dikarenakan orang-orang yang dipilih merupakan loyalis yang dapat menjaga posisi Bahlil dari upaya penggulingan jabatan ketua umum.

Baca Juga

"Bahlil memangkas kepengurusan di zaman Airlangga sebanyak 300-an. Ini membuktikan Golkar mengalami era baru di masa kepemimpinan Bahlil," kata Igor saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut Igor, posisi Bahlil tidak akan goyah dari kursi ketua umum jika yang melalukan perlawanan merupakan orang-orang yang berasal internal partai. "Jadi munaslub akan terjadi tergantung siapa tokoh yang akan menggantikan Bahlil misalnya itu dari internal partai Golkar itu agak sulit karena Bahlil telah merestrukturisasi partai," kata Igor.

Posisi Bahlil sebagai ketua umum Golkar justru bisa terancam jika ada kekuatan lain yang datang dari luar partai. Kekuatan lain tersebut bisa diwakili oleh sosok tokoh yang memiliki pengaruh lebih besar dari Bahlil.

Gelombang dari luar partai tersebut, lanjut Igor, bisa saja menggunakan beragam cara untuk menggulingkan Bahlil. Salah satunya yakni menggunakan intervensi pemerintah hingga melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh berpengaruh lainnya.

Igor menambahkan, penunjukan dua mantan narapidana kasus korupsi yakni Idrus Marham sebagai Wakil Ketua Umum Golkar periode 2024-2029 bidang Fungsi Kebijakan Publik 2 Fahd A Rafiq sebagai Ketua DPP Golkar Bidang Hubungan Ormas juga bisa menjadi bumerang bagi Bahlil.

Pasalnya dua tokoh tersebut dapat digunakan sebagai alat perlawanan oleh kelompok luar untuk menggulingkan Bahlil. Walau demikian, hingga saat ini Igor sendiri belum melihat adanya tokoh di luar Golkar yang tengah membangun gelombang perlawanan untuk menggantikan posisi Bahlil.

Untuk diketahui, Bahlil mengumumkan susuna pengurus Partai Golkar periode 2024-2029 pada Kamis (7/11).

Berikut susunan kepengurusan DPP Partai Golkar Periode 2024–2029:

1. Ketua Umum: Bahlil Lahadalia;

2. Wakil Ketua Umum Bidang Kepartaian: Kahar Muzakir;

3. Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Antar Lembaga: Bambang Soesatyo;

4. Wakil Ketua Umum Bidang Fungsi Kebijakan Publik 1: Adies Kadir;

5. Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera: Ahmad Doli Kurnia;

6. Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Kalimantan: Wihaji;

7. Wakil Ketua Umum Bidang Fungsi Elektoral 1: Ace Hasan Syadzily;

8. Wakil Ketua Umum Bidang Fungsi Kebijakan 2: Idrus Marham;

9. Wakil Ketua Umum Bidang Fungsi Elektoral 2: Meuty Hafid;

10. Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia Timur: Emanuel Melkades Laka Lena;

Kepartaian

11. Ketua Bidang Organisasi: Yahya Zaini;

12. Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan: Zulfikar Arse Sadikin;

13. Ketua Bidang Penguatan Ideologi dan Karya Kekaryaan: Panggah Susanto;

Hubungan Antar Lembaga

14. Ketua Bidang Hubungan Ormas: Fahd A Rafiq;

15. Ketua Bidang Hubungan Lembaga Eksternal: Kholis Malik;

Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera

16. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera Bagian Utara: Ilham Pangestu;

17. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera Bagian Selatan: Yudha Nofanza Utama;

Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa-Kalimantan

18. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Barat: Puteri Komarudin;

19. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Tengah: Singgih Januratmoko;

20. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Timur: Ali Mufthi;

21. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan Bagian Barat dan Tengah: Mukhtarudin;

22. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan Timur, Selatan, dan Utara: Irjen Pol. (Purn.) Rikwanto;

Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia Timur

23. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi: Muhidin;

24. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, Nusa Tenggara: Gede Sumarjaya Linggih;

25. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku, Papua: Mohamad Uswanas

Fungsi Elektoral 1

26. Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian: Nusron Wahid;

27. Ketua Bidang Pengabdian Sosial: Sabik Rachman;

28. Ketua Bidang Kewiraswastaan: Solihin Kalla;

29. Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Profesi: Laode Syaiful Akbar;

30. Ketua Bidang Pengembangan Koperasi dan UMKM: Mustafa Radja;

31. Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif: Ario Bimo Nandito Ariotedjo;

32. Ketua Bidang Tani dan Nelayan: David Pajung;

33. Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan: Hetifah;

Fungsi Elektoral 2

34. Ketua Bidang Pendidikan dan Kesehatan: Tubagus Iman Ariyadi;

35. Ketua Bidang Lingkungan Hidup: Dyah Roro Esty;

36. Ketua Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya: Handoko;

37. Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini: Nurul Arifin;

38. Ketua Bidang Kepemudaan: Said Al Idrus;

39. Ketua Bidang Kebijakan Ekonomi, Muhammad Misbakhun

40. Ketua Bidang Kebijakan Hukum dan HAM, Christiani Aryani

41. Ketua Bidang Kebijakan Infrastruktur dan Energi, Dosmar Banjarnahor

42. Ketua Bidang Kebijakan Perdagangan, Lamhot Sinaga

43. Ketua Bidang Kebijakan Pertahanan, Mochamad Syafei Kasno.

50. Sekretaris Jenderal, Muhammad Sarmuji

51. Wasekjen Kepartaian, Hakim Komarudin

52. Wasekjen Pemenangan Pemilu Sumatera, Riyono Asnan

53. Wasekjen Pemenangan Pemilu Jawa Kalimantan, Dwi Priyo Atmojo

54. Wasekjen Pemenangan Pemilu Indonesia Timur, Umar Lessy

55. Wasekjen Fungsi Elektoral 1, Veno Tetelepta

56. Wasekjen Fungsi Kebijakan Publik 1, Ratu Dian Hatifah

57. Wasekjen Fungsi Elektoral 2, Daniel Muttaqien

58. Wasekjen Hubungan Antar Lembaga, Dewi Yulistiana

59. Wasekjen Fungsi Kebijakan Publik 2, M Shoim Haris;

60. Wakil Sekretaris Jenderal, Sosialisman Hidayat Hasibuan

Bendahara Umum

62. Bendahara umum, Sari Yuliati

63. Wakil Bendahara Umum, Doni Akbar

64. Wakil Bendahara Umum, Gavriel Putranto Novanto

65. Wakil Bendahara Umum, Ernawati Tahang

66. Wakil Bendahara Umum, Raymond C Syauta

67. Wakil Bendahara Umum, Ravindra Airlangga

68. Wakil Bendahara Umum, Akbar Buchari

69. Wakil Bendahara Umum, Ahmad Mus

Sekretaris Bidang

70. Sekretaris Bidang Organisasi, Derek Loupatty

71. Sekretaris Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan, Tardjo Ragil

72. Sekretaris Bidang Hubungan Ormas, Siti Marhamah

73. Sekretaris Bidang Media dan Penggalangan Opini, Dara Adinda Kesuma Nasution

74. Sekretaris Bidang Penanaman Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Helmi Jen

75. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera Bagian Utara, Karmila Sari

76. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera Bagian Selatan: Sekarwati;

77. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Barat: Iswara;

78. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Tengah: Ferry Wawan Cahyono;

79. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Timur: Ahmad Labib;

80. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Wil Kalimantan Barat dan Tengah: Adrianus Asia Sidot;

81. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Wil Kalimantan Timur, Selatan, dan Utara: Bambang Heri Purnama;

82. Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Wil Sulawesi: Haris Andi Surahman;

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement