Sabtu 09 Nov 2024 08:30 WIB

Tentara Korut Dilaporkan Tewas oleh Pasukan Ukraina, Zelensky Akui Ada Bentrokan Mematikan

Zelensky mengeklaim ada 11 ribu tentara Korea Utara berada di wilayah tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Foto: AP Photo/Laurent Cipriani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Korea Utara yang dikerahkan ke wilayah Kursk Rusia dilaporkan telah bertempur melawan pasukan Kiev di medan perang. Demikian disampaikn Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis, seraya menambahkan bahwa bentrokan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Zelensky mengatakan 11 ribu tentara Korea Utara berada di wilayah tersebut, tempat serangan militer Ukraina selama tiga bulan ke wilayah Rusia terhenti.

Baca Juga

"Sebelas ribu tentara Korea Utara atau tentara dari tentara Korea Utara saat ini berada di wilayah Federasi Rusia di perbatasan dengan Ukraina di utara negara kita di wilayah Kursk," kata Zelensky kepada wartawan di pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa di Budapest, Hungaria, pada hari Kamis.

"Beberapa dari pasukan ini telah mengambil bagian dalam permusuhan terhadap militer Ukraina. Ya, sudah ada korban jiwa, ini fakta."

Ia tidak menyebutkan pihak mana yang menderita korban jiwa. The New York Times sebelumnya melaporkan awal minggu ini bahwa sejumlah tentara Korea Utara telah tewas dalam pertempuran terbatas dengan pasukan Rusia dan Ukraina. Artikel tersebut mengutip pejabat senior AS dan Ukraina.

Pengumuman penggunaan tentara Korut dalam pertempuran muncul saat Amerika Serikat dan sekutunya mempertimbangkan cara menanggapi meningkatnya kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang.

Ukraina dan sekutu NATO-nya juga menilai bagaimana pemilihan kembali Presiden terpilih AS Donald Trump akan memengaruhi keseimbangan perang dan bersiap menghadapi kemungkinan pengurangan dukungan AS ke Kiev atau dua setengah tahun setelah Moskow menginvasi.

Pada Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan komentar publik pertamanya tentang pemilihan AS, dengan mengatakan bahwa ia siap untuk berdialog dengan presiden terpilih dari Partai Republik tersebut. Ia pun mencatat bahwa komentar Trump tentang mengakhiri perang Rusia di Ukraina 'paling tidak patut mendapat perhatian.'

"Kami siap," kata pemimpin Rusia itu ketika ditanya apakah ia akan mengadakan pembicaraan dengan Trump, saat berpidato di forum diskusi di kota resor Laut Hitam Sochi.

Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangan pemilihannya dan memuji perilakunya yang "berani" setelah upaya pembunuhan pada bulan Juli.

Trump mengatakan bahwa ia akan mengakhiri perang dalam 24 jam dan menyarankan bahwa Ukraina seharusnya 'menyerah sedikit' kepada Moskow.

Sepanjang kampanye pemilihan, Trump dan pasangannya JD Vance meragukan komitmen AS yang berkelanjutan terhadap Kiev. Keduanya membuat komentar yang menunjukkan bahwa AS dapat menekan Ukraina agar melakukan gencatan senjata yang tidak mudah dengan Rusia.

Zelensky telah berulang kali menolak saran untuk memberikan konsesi kepada Rusia.

Namun Trump hingga kini belum menjelaskan secara rinci bagaimana ia akan segera mengakhiri perang. Mantan Kepala Biro CNN Moskow Jill Dougherty mengatakan bahwa hal itu pada dasarnya akan membekukan segalanya.

"Yang berarti bahwa Rusia akan menguasai wilayah Ukraina yang mereka miliki, yang telah mereka menangkan, dan kemudian mereka entah bagaimana akan mencapai konsesi teritorial," ujarnya.

Termasuk, kata ia, Ukraina yang kemungkinan akan menyerahkan Donbas dan Krimea. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement