Sabtu 09 Nov 2024 15:05 WIB

Pindad Bersiap Produksi Maung untuk Kendaraan Dinas Menteri

MV3 Garuda merupakan jenis Maung yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional.

Mobil Maung Garuda produksi PT Pindad (Persero).
Foto: Dok Pindad
Mobil Maung Garuda produksi PT Pindad (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyebutkan PT Pindad saat ini menyiapkan produksi MV3 Maung untuk kendaraan dinas menteri dan jajaran pejabat. Dia menjelaskan PT Pindad saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah sebelum memproduksi Maung generasi ketiga itu.

“Sesuai arahan Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto), kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajaran. Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah. Mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar,” kata Direktur Utama PT Pindad, sebagaimana dikutip dari siaran resmi PT Pindad yang dikonfirmasi di Jakarta, akhir pekan ini.

Baca Juga

MV3 Garuda merupakan jenis Maung yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional (ranops). Pindad sejauh ini telah memproduksi MV3 Garuda Limousine yang telah digunakan sebagai mobil kepresidenan.

“Kendaraan Maung tidak terlepas dari peran dan dukungan Presiden Ke-8 RI, Bapak Prabowo Subianto. Sejak menjabat sebagai menteri pertahanan RI, beliau selalu menyampaikan ide inovasi kendaraan taktis dan kendaraan operasional. Komunikasi aktif Bapak Prabowo dengan PT Pindad selama ini telah menghasilkan Maung MV1 yang terus dikembangkan hingga generasi ketiga. Hal ini berbuah kesuksesan, bahkan sampai digunakan menjadi kendaraan kepresidenan MV3 Garuda Limousine,” kata Abraham Mose.

Dalam siaran resmi yang sama, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan proses panjang yang dilalui Pindad hingga memproduksi MV3 (Maung Vehicle Generasi Ke-3).

Dia menyebut saat ini Pindad berupaya membangun ekosistem industri yang lengkap untuk industri otomotif nasional. Pasalnya, dia menilai saat ini belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan tahapan pengembangan hingga produksi dalam siklus lengkap (full cycle vehicle development) di dalam negeri.

Tahapan-tahapan itu mencakup desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi massal.

Untuk Maung, Sigit menjelaskan Pindad mengerjakan desain, pengembangan produk, manufaktur, perakitan, tahapan uji dan evaluasinya.

“Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia,” kata dia.

Sigit menegaskan PT Pindad dalam pengembangan Maung memprioritaskan komponen-komponen lokal. “Untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin, transmisi, dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal biasa,” kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement