REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengonfirmasi operasional kereta cepat Whoosh kembali normal sejak pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, operasional Whoosh sempat terganggu akibat adanya benda asing yang terbawa angin kencang.
Benda tersebut, berupa atap seng dari perumahan sekitar jalur, berhasil dievakuasi oleh petugas. Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, setelah evakuasi selesai, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi jalur rel, listrik aliran atas. Termasuk, seluruh prasarana Whoosh lainnya untuk memastikan keamanan perjalanan.
"Setelah dilakukan evakuasi, kami melakukan pengecekan secara teliti untuk memastikan semua fasilitas dan infrastruktur kami dalam keadaan aman. Kini, jalur sudah dapat beroperasi kembali secara normal," ujar Eva dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).
Adapun, gangguan tersebut menyebabkan tujuh perjalanan Whoosh terdampak antara pukul 13.00 hingga 14.30 WIB. Meskipun operasional sudah kembali normal, beberapa perjalanan masih mengalami keterlambatan akibat sejumlah kereta yang sempat tertahan. Kini, KCIC terus mengatur pola operasi untuk memulihkan jadwal perjalanan Whoosh.
"Kami mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh penumpang. Ke depannya, kami akan terus berupaya menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalanan bagi seluruh pengguna Whoosh," ujar Eva.
Sebelumnya, Edi (55), salah satu penumpang yang terdampak keterlambatan, mengungkapkan kekecewaannya karena kurangnya informasi yang diberikan. Ia tengah dalam perjalanan menuju Bogor untuk menghadiri pemakaman sahabatnya yang telah ia kenal selama 27 tahun, dan semula merencanakan tiba sebelum Ashar.
"Saya sudah merencanakan naik Whoosh agar bisa sampai tepat waktu, tapi keretanya mengalami keterlambatan lebih dari satu jam," ujar Edi dengan nada kecewa.
Saat ini, Edi sedang berlibur bersama keluarganya di Bandung dan memilih menggunakan Kereta Cepat Whoosh sebagai sarana transportasi cepat menuju Bogor. Ia berharap KCIC dapat memberikan informasi yang lebih transparan kepada penumpang.
“Sampai sekarang belum ada pengumuman resmi di sini. Kami sebagai penumpang sangat membutuhkan kepastian," ujarnya. Edi pun memilih untuk membatalkan perjananannya ke Jakarta, karena hingga kini belum ada kejelasan secara pasti perihal jadwal keberangkatan kereta.