Ahad 10 Nov 2024 16:07 WIB

Bom Israel Sebabkan Kerusakan Parah Gedung Universitas Lebanon

Israel melancarkan serangan darat ke wilayah selatan Lebanon pada 1 Oktober.

Konidis lokasi yang terkena serangan udara Israel di desa Qana, Lebanon selatan, Rabu, 16 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Konidis lokasi yang terkena serangan udara Israel di desa Qana, Lebanon selatan, Rabu, 16 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (8/11/2024) malam menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah gedung di Universitas Lebanon, lapor media pemerintah.

Beberapa gedung fakultas dan laboratorium di kampus Rafik Hariri, kawasan Hadath, mengalami kerusakan berat, demikian dilaporkan Kantor Berita Nasional Lebanon pada Sabtu (9/11/2024).

Baca Juga

Presiden universitas tersebut, Bassam Badran, menyampaikan kepada wartawan bahwa institusi pendidikan itu akan tetap tegar menghadapi mesin perang Israel.

“Serangan ini tidak akan menghalangi universitas untuk terus melanjutkan misinya dalam bidang pendidikan dan pelayanan masyarakat,” tambahnya.

Badran mengatakan Universitas Lebanon telah memulai tahun akademik 2024-2025 beberapa hari lalu, dengan menyediakan pembelajaran jarak jauh di seluruh cabang dan institutnya.

Kampus Rafik Hariri merupakan salah satu kompleks terbesar di Universitas Lebanon yang menaungi banyak fakultas, termasuk sains, teknik, kedokteran, farmasi, dan lainnya.

Serbuan udara besar-besaran oleh Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September. Kelompok zionis itu mengeklaim menyasar sejumlah posisi Hizbullah sebagai eskalasi konflik lintas perbatasan yang sudah berlangsung sejak dimulainya perang di Gaza.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.800 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023. Israel melancarkan serangan darat ke wilayah selatan Lebanon pada 1 Oktober. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement