Ahad 10 Nov 2024 17:05 WIB

Legislator: Peternak Susu Sapi Lokal Harus Dapat Perhatian Khusus 

Proteksi terhadap para peternak lokal itu menjadi penting dan harus jadi prioritas.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Saan Mustopa mengatakan, peternak susu sapi lokal harus memperoleh perhatian khusus. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Saan Mustopa mengatakan, peternak susu sapi lokal harus memperoleh perhatian khusus. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Saan Mustopa mengatakan, peternak susu sapi lokal harus memperoleh perhatian khusus. Hal itu menyikapi perkara yang tengah dihadapi pada peternak susu sapi di sejumlah daerah yang terpaksa membuang susu akibat diduga adanya pembatasan kuota dari Industri Pengolah Susu (IPS). 

Saan meminta pemerintah untuk memberikan perhatian prioritas kepada peternak lokal, di samping aktivitas impor masih tetap dilakukan guna memenuhi kebutuhan susu nasional. "Peternak itu (lokal) harus mendapatkan perhatian khsusus. Jadi proteksi terhadap para peternak lokal itu menjadi penting, alokasi untuk lokal tetap harus menjadi prioritas," kata Saan kepada wartawan, dikutip Ahad (10/11/2024). 

 

Ia menekankan agar pemerintah segera merespons untuk memastikan susu produksi para peternak lokal tetap laku, serta mampu bersaing dengan produk susu impor. Sehingga kejadian membuang susu atau mandi susu atas kekecewaan peternak lokal bisa diantisipasi ke depannya. 

 

Politikus Partai Nasdem itu menegaskan agar setelah memprioritaskan produksi susu dari peternak lokal, baru lah menakar lagi berapa banyak kebutuhan susu impor. Sehingga kesediaan susu secara nasional mampu terpenuhi. 

 

"Jadi tetap memperhatikan dalam bentuk memproteksi peternak lokal itu harus menjadi komitmen keberpihakan dan kemauan pemerintah," tegasnya. 

 

Diketahui, viral para peternak susu sapi perah rakyat melakukan aksi membuang produksi susu sapinya. Kasus itu terjadi di beberapa daerah, seperti di kawasan Boyolali dan Pasuruan. Aksi protes atas pembatasan kuota yang ditetapkan IPS itu dilakukan dengan menggebyur susu ke tubuh, alias mandi susu. Kondisi itu terlihat dari sejumlah tayangan video di media sosial yang menggambarkan sejumlah orang melakukan aksi mandi susu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement