SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Aiyllene Oelivia, pelajar asal Kota Surabaya dinobatkan sebagai Puteri Remaja Indonesia Pariwisata 2024 pada malam grand final Puteri Remaja Indonesia 2024. Aiyllene yang mewakili Jatim, menyandang gelar tersebut setelah sukses menyisihkan pesaingnya dari provinsi lain di seluruh indonesia.
Aiyllene mengaku sempat khawatir ketika melihat lawan-lawannya yang memiliki kemampuan mumpuni. Namun demikian, kekhawatiran tersebut justru ia jadikan pemicu untuk terus mengasah kemampuan di bidang modelling, publik speaking, dan advokasi.
"Melihat sainganku banyak juga yang publik speaking-nya bagus. Aku sempat insecure. Sempat mikir bisa enggak sih masuk 10 besar. Saingannya memang banyak yang hebat tapi pasti ada kemampuan ku yang jadi penilaian sehingga menjadi juara dua," kata dia.
Selama karantina ia mengaku telah berusaha maksimal. Dara asal Surabaya itu tidak pernah lelah berlatih dan selalu berpikir positif bahwa dirinya mampu menaklukkan kompetisi tersebut.
"Sempat terlalu melihat (kemampuan) orang lain saat debat. Tetapi kemudian aku ubah dengan melihat diriku sendiri, menunjukan terbaik versi ku," ujarnya.
Aiyllene mengaku tak menyangka akan pulang dengan menyandang gelar baru di tingkat nasional. Ayllene memastikan, dirinya tidak akan berpuas diri dan akan terus mengembangkan kemampuannya.
Ia berniat mengembangkan komunitas Helping Hands, sekaligus mengembangkan advokasinya tentang pendidikan. Helping Hands merupakan sebuah komunitas pembelajaran matematika dan bahasa inggris kepada anak-anak kurang mampu.
"Jadi memang biasanya kolaborasi dengan organisasi lain atau sendiri mengajari anak-anak di panti asuhan di Surabaya. Aku melakukannya seminggu dua kali, pergi ke panti asuhan mengajari matematika dan bahasa inggris," ucapnya.
Setelah menyandang gelar baru, ia juga tengah mempersiapkan diri terjun ke ranah pariwisata dengan memberi edukasi kepada anak-anak terkait wisata dan budaya Indonesia.
"Niatku ke Puteri Remaja Indonesia mengembangkan advokasi ku. Kalau ada event lain misal hari batik nasional saya juga memperkenalkan batik, terpenting mengajari anak-anak," kata dia.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang siswi dan mengurus organisasi, Ayllene mengaku selalu ada cara untuk mengatur aktivitasnya. Dimana setiap Sabtu dan Minggu ia selalu fokus pada organisasi dan kembali belajar untuk mempersiapkan pendidikan sekolahnya.
"Dulu aku belum ada segmen pariwisata, tetapi aku ingin adakan segmen pariwisata Indonesia. Ajak anak-anak memberikan edukasi pariwisata Indonesia," ujarnya.
Ayllene menegaskan pendidikan adalah yang utama. Ia bahkan memiliki niatan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Australia.
"Mohon doanya saja untuk bisa melanjutkan advokasi ku. Kalau keinginan kuliah di bidang science atau bisnis analytic di Sydney," ucapnya.