Senin 11 Nov 2024 11:17 WIB

Wapres Gibran Sebut Zonasi Program Baik, Tapi Belum Bisa Diterapkan di Semua Daerah

Wapres Gibran minta Zonasi dikaji ulang oleh setiap kepala dinas di seluruh Indonesia

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Teguh Firmansyah
Wapres Gibran Rakabuming Raka
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wapres Gibran Rakabuming Raka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa sistem zonasi adalah sistem yang baik. Hanya saja belum bisa diterapkan di semua daerah.

"Jadi sekali lagi zonasi itu program yang baik tapi mungkin belum bisa diterapkan di semua wilayah," kata Gibran saat sambutan di acara rapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikan yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia, di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Senin, (11/11/2024).

Baca Juga

Gibran pun meminta untuk setiap kepala dinas dari seluruh Indonesia yang hadir untuk mendiskusikan terkait program tersebut. Ia mengatakan kalau hal tersebut merujuk pada provinsi yang kekurangan guru.

"Jadi bapak ibu zonasi ini program yang baik, tapi silahkan nanti bapak ibu selama rakor bisa memberi masukan. Karena jumlah guru kita itu belum merata. Ada provinsi tempat-tempat yang kelebihan guru, ada provinsi tempat-tempat yang kekurangan guru, ya ini nanti tentunya menjadi PR untuk pak menteri," katanya.

Gibran pun mengatakan kalau hal tersebut pernah dialaminya ketika menjabat sebagai wali kota. Setiap tahunnya ada komplain yang sama terkait masalah zonasi kepada dirinya.

"Tapi waktu itu saya sebagai wali kota tentunya Ya kita harus komplain dengan program yang di pusat. Kita ikuti program ini tapi sekali lagi bapak ibu tiap tahun permasalahannya sama. komplain yang diarahkan ke saya sama terus. Tiap tahun berulang berulang dan akhirnya saya bersurat ya tapi tidak ditanggapi," katanya.

"Intinya bapak ibu, ini mohon dikaji lagi apakah akan diteruskan atau akan kembali ke sistem yang lama. Silahkan nanti didiskusikan jadi jumlah guru yang belum merata dan fasilitas yang belum merata juga dan tiap tahun fenomenanya sama pasti ada kenaikan perpindahan domisili menjelang PPDB, lah ini perlu dikaji lagi," katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement