Senin 11 Nov 2024 13:30 WIB

SD Cinta Kasih Tzu Chi dan SDN Kebagusan 03 Raih Juara di MilkLife Soccer Challenge

Kemenangan SD Cinta Kasih Tzu Chi tidak lepas dari penampilan gemilang bintangnya.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
SD Cinta Kasih Tzu Chi sukses mengalahkan SDN Cipedak 01 dengan skor 9-2 di Kategori Usia (KU) 10 final MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 yang berlangsung di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur pada Ahad (10/11/2024).
Foto: Dok. Rep
SD Cinta Kasih Tzu Chi sukses mengalahkan SDN Cipedak 01 dengan skor 9-2 di Kategori Usia (KU) 10 final MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 yang berlangsung di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur pada Ahad (10/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SD Cinta Kasih Tzu Chi sukses mengalahkan SDN Cipedak 01 dengan skor 9-2 di Kategori Usia (KU) 10 final MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 yang berlangsung di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur pada Ahad (10/11/2024). Sementara SDN Kebagusan 03 menjadi juara di KU 12 usai menang telak 8-3 atas SDN Kalisari 01. Gol-gol pun spektakuler mewarnai partai final MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 tersebut.

Kemenangan SD Cinta Kasih Tzu Chi tidak lepas dari penampilan gemilang pemain bintang, Andien Haifa Syakira yang memborong delapan gol dari kemenangan tersebut, bahkan beberapa di antaranya tercipta secara spektakuler melalui tendangan keras jarak jauh. Sementara itu, dua gol balasan SDN Cipedak 01  diciptakan Madinah Alatas dan Khanza Lofa Azzahra. 

Tambahan delapan gol di laga final memastikan Andien memantapkan diri sebagai pencetak gol terbanyak pada MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 dengan raihan 39 gol. Torehan apik di Kingkong Soccer Arena itu membuat Andien semakin memantapkan niatnya untuk meniti karier sebagai pesepakbola putri.

"Berhasil jadi juara di MilkLife Soccer Challenge adalah prestasi yang membanggakan. Saya bertekad untuk terus kerja keras dalam berlatih dan meraih lebih banyak prestasi lainnya. Saya juga berharap bisa mewujudkan cita-cita menjadi pemain Timnas Putri Indonesia ketika sudah besar nanti," kata Andien.

Sementara itu, keberhasilan SDN Kebagusan 03 menjadi juara di KU 12 tak lepas dari kontribusi besar Albianca Raula. Pemain yang sudah berlatih sepak bola secara serius sejak usia 7 tahun ini sanggup menggelontorkan enam gol, sedangkan dua gol lain diciptakan Zaskia Rahmadanti dan gol bunuh diri pemain lawan.

Bianca mengungkapkan timnya berjaya pada pertandingan pamungkas MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 karena strategi yang diterapkan timnya berjalan dengan baik. Ia mengaku mendapat tugas khusus untuk lebih banyak melepaskan tembakan ke gawang lawan dari jarak jauh. Walau baru pertama kali tampil di MilkLife Soccer Challenge, Bianca langsung keluar sebagai top skor dengan kemasan 41 gol.

"Senang banget tim saya langsung keluar sebagai juara meski baru kali ini mengikuti turnamen MilkLife Soccer Challenge. Di final tadi saya mendapat instruksi untuk banyak menembak ke gawang lawan dari jarak jauh, alhamdullilah bisa menghasilkan enam gol. Saya bertekad untuk tetap tekun berlatih dan terus memupuk mimpi menjadi pemain sepak bola kelas dunia dan bermain di klub-klub besar eropa," kata Bianca.

Presiden Director Djarum Foundation, Victor Hartono mengatakan melalui MilkLife Soccer Challenge, Indonesia diharapkan bisa melahirkan bakat-bakat sepak bola putri yang dapat dikembangkan menjadi atlet pesepakbola profesional demi mengharumkan nama bangsa di masa mendatang.

Demi mewujudkan hal ini, Djarum Foundation bersinergi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) agar putri-putri yang saat ini berusia 10 dan 12 tahun tetap mendapatkan wadah untuk terus meningkatkan kemampuan bermain sepak bola ketika beranjak di usia 14, 16, 18 tahun, dan dan di level dewasa. 

"Indonesia sebenarnya memiliki banyak bakat alami di usia dini yang perlu dibina dan dikembangkan agar nantinya menjadi pemain yang memiliki kualitas lengkap. Akan tetapi, dibutuhkan proses panjang untuk bisa memiliki banyak pemain hebat. Bakat-bakat usia dini yang lahir dari MilkLife Soccer Challenge tentu tidak akan kami lepas begitu saja. PSSI juga sudah mempersiapkan Piala Pertiwi usia 14 dan 16 yang akan didukung penuh oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation," kata Victor.

Ia juga menuturkan bahwa dalam rentang waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, Indonesia diharapkan sudah memiliki pemain-pemain putri berkualitas besar yang mampu berlaga dan bersaing di Piala Dunia. Artinya, talenta-talenta yang mulai dikembangkan sekarang akan menjelma menjadi pemain dengan kualitas kelas dunia ketika berusia 20 hingga 26 tahun. 

"Butuh proses panjang untuk bisa memiliki banyak pemain hebat kelas dunia dan mendeklarasikan Indonesia memiliki peluang besar lolos ke Piala Dunia. Harapannya Indonesia sudah bisa mentas di Piala Dunia dalam 10 tahun ke depan atau semoga bisa lebih cepat. Namun, kita juga harus realistis dengan mendukung bakat-bakat yang mulai muncul sekarang hingga mencapai usia matang sebagai pesepakbola," ujar Victor.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement