Senin 11 Nov 2024 15:01 WIB

Dulu Tuduh Sinwar Pengecut, Kini Netanyahu Sembunyi Terus di Bunker

Netanyahu disebut khawatir rumahnya kembali diserang drone.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-79 Majelis Umum PBB, Jumat, 27 September 2024.
Foto: AP Photo/Pamela Smith
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-79 Majelis Umum PBB, Jumat, 27 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan belakangan lebih sering bekerja dari ruangan yang diperkuat di lantai bawah tanah Kantor Perdana Menteri, dibandingkan dari kantor biasanya di lantai yang lebih tinggi. Hal ini ia lakukan selepas drone Hizbullah mencapai kediamannya pada Oktober lalu. 

Sebelum kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, Netanyahu kerap menuding bahwa yang bersangkutan bersembunyi jauh di dalam jaringan terowongan bawah tanah Hamas. Dalam pidatonya di televisi, Netanyahu mencirikan Sinwar sebagai seorang pemimpin yang melarikan diri dari tentara Israel, menyatakan bahwa dia “bersembunyi di sarang yang gelap” dan dibunuh saat “melarikan diri karena ketakutan.”

Baca Juga

Rekaman IDF sendiri yang kemudian menyangkal tudingan itu, menunjukkan Sinwar ikut bertempur dan melawan hingga akhir hayatnya. Sekarang, justru Netanyahu yang kedapatan sering bersembunyi. Bukan hanya dari ancaman rudal dan drone, tetapi juga dari kasus hukum yang menjeratnya 

Menurut laporan Channel 12 pada Ahad, Netanyahu telah mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia diinstruksikan untuk menggunakan ruang bawah tanah yang lebih terlindungi dan menghindari berada di “tempat permanen”. Hal ini karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang drone dan serangan lain setelah pesawat tak berawak Hizbullah menyerang rumahnya di Kaisarea bulan lalu. 

Pesawat tak berawak yang meledak tersebut, diluncurkan dari Lebanon pada tanggal 19 Oktober oleh kelompok Hizbullah, meledak di rumah Netanyahu ketika dia sedang berada di luar rumah. Pesawat tersebut menghancurkan – meskipun tidak menembus – jendela kamar tidur, sehingga menyebabkan kerusakan.

Laporan tersebut mencatat bahwa protokol keamanan baru mungkin menjelaskan mengapa rapat kabinet akhir-akhir ini diadakan di lokasi yang berbeda-beda, dan mengapa pernikahan putra Netanyahu, Avner, tampaknya ditunda di kemudian hari, bukan dalam waktu dekat. 

Beberapa jam setelah laporan itu keluar, pengacara Netanyahu mengajukan permintaan untuk menunda jadwal kesaksiannya bulan depan di Pengadilan Distrik Yerusalem, tempat dia diadili atas tiga kasus korupsi, sehingga dia tidak akan berada di tempat yang sama beberapa hari dalam seminggu.

photo
Kondisi jendela kamar Benjamin Netanyahu yang diserang drone Hizbullah pada Sabtu (19/10/2024). - (Dok IDF)

Dilaporkan bahwa pengadilan tidak memiliki ruang aman atau tempat perlindungan bom. Netanyahu saat ini dijadwalkan untuk mulai memberikan kesaksian pada 2 Desember ketika bagian pembelaan dari persidangan dimulai setelah penuntutan ditunda awal tahun ini. Kesaksian ini diperkirakan akan berlangsung beberapa jam sehari dan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan. 

Tim hukum perdana menteri pada Minggu malam meminta agar kesaksian ditunda selama dua setengah bulan. Pada Juli tahun ini, tim hukum Netanyahu meminta agar pengadilan menunda kesaksiannya dari bulan November hingga Maret 2025 karena kebutuhannya untuk mengatur perang, namun pengadilan menolak permintaan tersebut dan menetapkan tanggalnya pada bulan Desember.

Netanyahu didakwa melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam dua kasus dan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam kasus ketiga. Dia didakwa hampir lima tahun lalu, pada Januari 2020, dan persidangan dimulai pada Mei tahun itu. Dia membantah semua tuduhan terhadap dirinya. 

Serangan bulan lalu terhadap kediaman pribadi Netanyahu terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Hizbullah, yang telah menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon hampir setiap hari sejak 8 Oktober 2023. Hizbullah melakukan serangan untuk menekan Israel menghentikan agrwsi brutalnya di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 43 ribu warga Gaza. Serangan Israel ke Lebanon belakangan juga telah membunuh lebih dari 3.000 warga Lebanon.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement