Senin 11 Nov 2024 21:59 WIB

Strategi Dermawan Atasi Stunting Siapkan Jam Tangan Digital untuk Pantau Gizi Ibu Hamil

Ibu mulai dari nol kehamilan diberi jam tangan digital untuk memantau perkembangan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Empat paslon gubernur Jawa Barat (Jabar) tampil saat Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11/2024) malam. Pada debat publik ini, empat pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur menyampaikan visi, misi dan program unggulan, serta menjawab sejumlah pertanyaan tentang berbagai hal.
Foto: Edi Yusuf
Empat paslon gubernur Jawa Barat (Jabar) tampil saat Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11/2024) malam. Pada debat publik ini, empat pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur menyampaikan visi, misi dan program unggulan, serta menjawab sejumlah pertanyaan tentang berbagai hal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pasangan calon Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan akan menyiapkan jam tangan digital bagi ibu hamil. Fungsi jam tersebut untuk mendeteksi apakah ibu hamil tersebut kekurangan gizi yang berpotensi menyebabkan anak stunting.

"Kami targetkan 2 tahun selama memimpin new zero stunting di Jawa Barat," ujar Cawagub Erwan Setiawan saat menyampaikan gagasan di debat Pilgub Jabar di Graha Sanusi, Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11/2024).

Baca Juga

Erwan mengatakan ibu hamil mulai dari nol kehamilan akan diberi jam tangan digital untuk memantau perkembangan gizinya. Jam tangan tersebut terkoneksi dengan Dinas Kesehatan.

Ia mengklaim telah menjalankan hal tersebut saat menjabat sebagai Wakil Bupati Sumedang. "Kalau kurang zat besi diberikan vitamin kalau kurang yang lain diberikan vitamin lain," kata dia.

Menurutnya, praktik tersebut sudah dijalankan tanpa menggunakan APBD. Akan tetapi menggunakan dana pihak ketiga.

Sementara itu, untuk mengatasi pengangguran terbuka di Jabar, Erwan mengatakan pasangan Dermawan akan membangun SMK Istimewa di sekitar industri tersebut. Selain itu bekerja sama dengan perusahaan agar lulusan langsung bisa bekerja. "Peningkatan daya saing lebih tinggi agar supaya bisa bersaing," kata dia.

Ia pun merasa miris karena industri di Jawa Barat banyak tenaga kerja yang berasa dari luar daerah. "Kami Dermawan akan membangun SMK istimewa di sekitar industri," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement