Selasa 12 Nov 2024 06:26 WIB

Rasulullah Mendatangi Sahabatnya Melalui Mimpi

Begitu terbangun dari mimpi bertemu Rasulullah, Bilal segera menuju Madinah.

Kubah hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi menjadi tanda di bawahnya terdapat makam Rasulullah SAW.
Foto: Karta Raharja Ucu/Republika.co.id
Kubah hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi menjadi tanda di bawahnya terdapat makam Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW berpulang ke rahmatullah pada Senin bulan Rabiul Awal, tahun ke-11 Hijriyah. Meski harinya tidak diperdebatkan, tanggal pastinya masih dipenuhi perdebatan di kalangan sejarawan.

Ada yang menyatakan tanggal 2 Rabiul Awal. Ada pula yang menyebut tanggalnya adalah 12 Rabiul Awal. Yang pasti, jasad mulia Nabi SAW dikubur sehari setelah wafatnya.

Baca Juga

Berbagai riwayat menyebutkan, Bilal bin Rabah semenjak wafatnya Rasulullah SAW hanya melakukan azan tiga hari. Sebab, setiap sampai pada lafaz, "aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah" (asyhadu anna Muhammad Rasulullah), ia selalu jatuh tersungkur dan menangis.

Siapapun Muslimin yang mendengarkannya juga akan turut terbawa suasana. Terkenang lagi bagaimana saat-saat Rasulullah SAW masih ada di tengah mereka.

Begitu sedihnya Bilal akan kehilangan Rasulullah SAW. Sampai-sampai, dia meminta izin kepada khalifah agar boleh pergi dari Madinah. Sebab, kenangan-kenangan tentang Nabi SAW akan tetap menghantuinya.

Sampailah hari ketika Rasulullah SAW mendatangi Bilal bin Rabah melalui mimpi. Nabi Muhammad SAW berkata kepadanya, "Wahai Bilal, mengapa engkau tidak pernah menjengukku lagi?"

Bilal terhenyak. Begitu terbangun, ia langsung bergegas menyiapkan kudanya. Segera menuju ke Madinah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement