REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Nasaruddin Umar mendorong para santri untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta berani dalam berinovasi, karena masa depan ada di tangan mereka yang berpikiran maju.
"Kepada para santri saya berpesan, rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Di mata Menag, santri adalah pribadi yang hebat dan kuat. Salah satu buktinya adalah resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari hingga menggerakkan santri pesantren dan warga bangsa untuk berjihad dan berjuang membela bangsa dari ancaman penjajah.
Karena saat ini bukan zaman perang, Menag mendorong para santri untuk berjihad dengan mengembangkan bakat dan talenta. Menurutnya, para santri itu multitalenta.
Oleh karena itu, para santri tidak perlu takut, bahkan untuk memainkan seni. Seniman dan pondok pesantren tidak bisa dipisahkan. Pada masa Rasulullah juga ada seniman yang bernama Habasyah.
"Orang yang tidak punya kreativitas seni, dikhawatirkan hatinya kasar. Melembutkan hati salah satunya lewat seni. Ulama atau sufi, sebagian besar adalah seniman," kata Menag,