Selasa 12 Nov 2024 15:18 WIB

Mabes TNI: Prajurit Terlibat dalam Penyerangan Warga Bakal Disanksi

Mabes TNI akan mengusut tuntas kasus penyerangan oknum TNI terhadap permukiman warga.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Penyerangan oknum TNI ke permukiman warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Jafkhairi
Penyerangan oknum TNI ke permukiman warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) memastikan akan mengusut tuntas kasus penyerangan yang dilakukan sejumlah personel Yon Armed II/KS ke pemukiman warga di Desa Cinta Adil, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Hariyanto mengatakan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sudah memerintahkan Pangdam I Bukti Barisan Letnan Jenderal (Letjen) Mochammad Hasan untuk melakukan pendisiplinan internal.

Baca Juga

“Pangdam I/BB (Bukit Barisan) sudah mengambil langkah-langkah, dan berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” begitu kata Mayjen Hariyanto melalui pesan singkat kepada Republika, Selasa (12/11/2024).

Dari laporan yang diterimanya, Mayjen Hariyanto mengatakan, internal TNI sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah prajurit yang terlibat. “Beberapa prajurit saat ini sedang dalam pengusutan oleh Danpomdam I/BB,” begitu kata Mayjen Hariyanto.

Menurut dia, para prajurit yang terlibat dalam kejadian tersebut, akan tetap disanksi, dan dihukum. “Semua akan terjawab sejauh mana keterlibatan anggota-anggota dan motifnya. Tunggu sampai pengusutannya tuntas,” tegas Mayjen Hariyanto.

Mabes TNI, kata dia, berjanji untuk mengusut tuntas. “Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut,” ujar Mayjen Hariyanto.

Pada Jumat (8/11/2024), dikabarkan sebanyak 33 prajurit Yon Armed II KS Medan melakukan aksi penyerangan ke Desa Selamat, di Deli Serdang. Para prajurit itu menyatroni rumah-rumah dan memukuli sejumlah warga biasa.

Dari insiden tersebut, dikabarkan satu warga atas nama RAB (62 tahun) tewas akibat terkena tusukan senjata tajam. Sedangkan delapan warga lainnya mengalami luka-luka serius. Salah-satu korban mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam yang hampir memutuskan tangan.

Sedangkan dari pihak tentara, satu anggota dikabarkan mengalami luka-luka. Disebutkan oleh Panglima TNI Agus Subiyanto, insiden tersebut terkait dengan kemarahan para prajurit terhadap sejumlah kelompok geng motor di wilayah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement