REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, menilai, dukungan Prabowo Subianto untuk calon gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, diberikan sebagai ketua umum Partai Gerindra, bukan presiden. Menurutnya, tak ada simbol-simbol atau fasilitas negara yang digunakan Prabowo dalam video dukungannya kepada Luthfi.
"Dalam kacamata saya, saya meyakini, melihat waktunya, tempatnya, kemudian juga penggunaan fasilitas negara, itu beliau masih dalam kapasitas ketua umum Partai Gerindra. Dan itu dilakukan saya kira, selain mengkonsolidasikan jaringan partai, juga untuk menarik pemilih yang kemarin di pilpres itu mendukung beliau," kata Wahid kepada Republika.
Menurutnya, aspek waktu, lokasi, dan apakah menggunakan fasilitas negara menjadi kunci untuk menilai kepatutan seorang pejabat negara ketika memberikan dukungan kepada calon tertentu dalam pemilu. "Selama itu dilakukan di waktu libur, bukan di tempat yang menjadi bagian dari simbol-simbol negara, misalnya Istana Negara, saya kira itu masih on the track," ucapnya.
Wahid berpendapat, dukungan yang diberikan Prabowo secara terbuka kepada Ahmad Luthfi adalah hal wajar. Sebab Luthfi dan pasangannya, yakni Taj Yasin Maimoen, diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang salah satu partainya adalah Gerindra.
"Justru kalau tidak meng-endorse malah aneh. Sebagai ketua umum memberikan dukungan, tapi tidak memberikan support secara langsung. Anehnya di sana," kata Wahid.
Prabowo Subianto mendorong masyarakat Jateng untuk memilih pasangan calon gubernur Jateng nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, dalam Pilgub Jateng 2024. Prabowo menilai, kedua figur tersebut merupakan pasangan yang tepat untuk memimpin Jateng.
Hal itu diungkap Prabowo dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram resmi milik Ahmad Luthfi, Sabtu (9/11/2024). Prabowo mengatakan, sejak dilantik menjadi presiden, dia berkomitmen menciptakan pemerintahan yang bersih atau anti-korupsi dan mempercepat pembangunan ekonomi. "Untuk itu saya butuh dukungan dari provinsi dan dari kabupaten," ucapnya.
"Saya percaya bahwa dua tokoh yang tepat untuk Jawa Tengah adalah saudara Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi, seorang yang telah bertugas mengabdi di Jawa Tengah cukup lama. Dan juga saudara Gus Taj Yasin Maimoen, putra dari guru saya, Kiai Haji Maimoen Zubair, yang juga telah mengabdi cukup lama di Jawa Tengah sebagai wakil gubernur," tambah Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, dia yakin pasangan Luthfi-Yasin cocok untuk dijadikan mitra kerja sama pemerintah pusat. "Kita akan menjadi suatu tim yang baik. Tim yang di daerah dan tim yang ada di pusat," ujarnya.
"Untuk itu saya memohon saudara-saudaraku rakyat Jawa Tengah, pada pemilihan kepala daerah yang akan datang di Jawa Tengah, saya mohon dengan sangat, berilah suaramu kepada Jenderal Ahmad Luthfi dan Gus Taj Yasina Maimoen. Dengan demikian kita akan memiliki suatu tim yang sangat kuat untuk membawa kemajuan yang sangat cepat di negara kita, di Jawa Tengah, dan di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambah Prabowo.
Dalam Pilgub Jateng 2024, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen didukung KIM Plus. Mereka berhadapan dengan pasangan yang diusung PDIP yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.