REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan mengungkapkan keyakinannya bahwa kemitraan antara Indonesia dan Jepang di bidang pertahanan dan keamanan akan terus menguat di tengah berbagai tantangan di kawasan.
Optimisme itu diungkapkan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis saat memberikan sambutan pada acara Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) di Jakarta, Selasa.
“Dalam beberapa tahun mendatang, saya yakin bahwa ikatan antara kedua negara kita, terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan, akan terus tumbuh semakin kuat saat kita bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang muncul dan menjaga stabilitas kawasan,” katanya.
Ujang mengatakan bahwa hubungan Indonesia-Jepang terjalin atas dasar saling menghormati, berbagi nilai-nilai bersama, dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan.
“Kemitraan kita yang kuat telah dibangun di atas pondasi kepercayaan, pengertian, dan komitmen bersama untuk kawasan yang bebas, terbuka, dan damai,” ucapnya.
Kolaborasi kedua negara di bidang pertahanan, kata Ujang, terus berkembang untuk meningkatkan stabilitas regional, mempromosikan perdamaian, dan memperkuat kemampuan pertahanan.
Menurut dia, semangat kerja sama dan saling mendukung selama puluhan tahun menjadi aset yang berharga saat kedua negara menghadapi tantangan keamanan global.
Ujang menambahkan bahwa peran penting JSDF diakui dalam mempromosikan keamanan, bantuan kemanusiaan, dan upaya bantuan bencana di seluruh dunia.
"Dedikasi JSDF terhadap perdamaian dan partisipasi aktifnya dalam kerja sama internasional menjadi contoh inspiratif bagi kita semua,” katanya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan bahwa sebagai dua negara maritim, Indonesia dan Jepang menghadapi tantangan yang sama di bidang pertahanan dan keamanan.
Situasi keamanan di Asia yang belum terlalu terjamin, kata dia, menjadi alasan bagi kedua negara untuk memperkuat kapasitas pertahanan, terutama di wilayah maritim.
Masaki mengatakan dirinya menantikan lebih banyak kerja sama dengan Indonesia di bawah kepimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki pengalaman berharga sebagai menteri pertahanan.
“Sekarang Jepang dapat melakukan transfer peralatan militer tertentu di bawah batasan konstitusi. Dan saya pikir, ini sangat menarik bagi Indonesia untuk mengembangkan kerja sama,” ucapnya.