Rabu 13 Nov 2024 07:12 WIB

Pembela Budi Arie Ungkap Awal Mula T Terlibat di Komdigi, dan Berkhianat

Budi Arie disebut telah dikhianati oleh sosok T yang ternyata terlibat judol.

Rep: Antara/Bayu Adjie/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok T menjadi bahan pembicaraan terkait judi online yang menyusup masuk ke dalam Kementerian Komunikasi Digital. Nama T bahkan buat kontroversi karena dikait-kaitkan sebagai bagian tim pemenangan Pramono-Rano kendati telah dibantah.

Paguyuban Masyarakat Anti Berita Fitnah dan Hoaks menilai Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan pegawai Komdigi, T, yang ternyata 'bermain' dengan sindikat judi online dan menyebarkan berbagai misinformasi terkait pengungkapan sindikat judi daring di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi/sebelumnya Kominfo).

Baca Juga

Berdasar informasi yang dimilikinya, Teuku menuturkan bahwa ketika Budi Arie menjabat Menteri Kominfo, beliau mendapati sumber daya manusia di kementerian tersebut tidak ideal untuk dapat melakukan penanganan judi online secara menyeluruh. Karena pemerintah hanya sanggup menurunkan sekitar 10 ribu konten per hari.

Berawal dari masalah tersebut, Budi melakukan rekrutmen dan beberapa pihak banyak yang mengajukan diri. Salah satunya seseorang berinisial T yang kemudian menawarkan beberapa orang yang diklaim sebagai hacker muda NKRI merah putih.

Setelah itu, muncul juga pihak berinisial AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti judi online yang memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men-take down 50.000 sampai 100.000 per hari.

"Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk tapi belakangan mereka mundur," ujarnya dalam keterangan, Selasa (12/11/2024).

Menurutnya, semua tenaga itu memiliki latar belakang yang terpercaya. Bahkan, seluruh proses rekrutmen berikut administrasi ditangani Direktorat Pengendalian, termasuk Budi Arie yang memutuskan agar AK diterima karena yang bersangkutan juga mengklaim punya skill IT mumpuni. Dalam dunia IT, sudah umum bahwa ijazah terkadang bukan menjadi hal utama.

Namun ternyata, kata Teuku, niat jahat yang sudah ada dari orang-orang yang mendekati Budi Arie, akhirnya muncul dan di luar dari kewenangan pemerintah, apalagi operasional dari kegiatan melindungi situs judi online tersebut berada jauh dari radar kantor pemerintahan.

"Tidak ada perintah baik lisan atau tertulis dari Menkominfo Budi Arie untuk melindungi situs judi online. Jangankan 1.000, bahkan satu situs pun tidak ada, apalagi aliran dana, sehingga Budi Arie justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan pegawai Komdigi. Perintah untuk menumpas judol tidak dilaksanakan, malah mereka tergoda bersekongkol dengan bandar judol," ujar pengacara muda ini.

Somasi budi Arie

Sementara itu Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno mengajukan Somasi Terbuka terhadap Menteri Koperasi (Menkop) dan Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement