Rabu 13 Nov 2024 13:26 WIB

Jawaban Cerdas Sayyidina Hasan Saat Ditanya Gelandangan Yahudi

Hasan bin Ali adalah seorang yang sangat cerdas. Dia memberikan jawaban yang brilian.

Seorang Yahudi Ortodoks Membaca Taurat diapit dua Muslim membaca Alquran di Yerusalem pada 1895.
Foto: Jewish Encyclopedia/Public Domains
Seorang Yahudi Ortodoks Membaca Taurat diapit dua Muslim membaca Alquran di Yerusalem pada 1895.

REPUBLIKA.CO.ID, Sayyidina Hasan, cucu kesayangan Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang cerdas.

Kisah Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi dalam buku 150 Kisah Ali bin Abi Thalib mengungkapkan, ada riwayat, suatu hari setelah mandi, putra Ali bin Abi Thalib tersebut keluar rumah dengan mengenakan pakaian mewah dan menaiki tunggangan yang bagus. Di jalan, Hasan berpapasan dengan seorang Yahudi miskin yang berpakaian compang-camping. 

Kesulitan hidup tampak membuat Yahudi itu letih, sementara matahari tengah hari membakar kulitnya. Yahudi itu membawa kendi minuman di punggungnya. Sang Yahudi kemudian menghentikan Hasan dan berkata, "Wahai cucu Rasulullah, aku ingin bertanya.”  

Hasan menjawab, "Apa yang ingin kau tanyakan?"

Yahudi tersebut berkata, "Kakekmu berkata bahwa dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surganya orang kafir. Engkau orang beriman dan aku kafir. Namun, aku lihat dunia bagaikan surga bagimu. Hidupmu sangat bahagia. Sementara, bagiku kehidupan dunia ini bagaikan penjara. Kesulitanku membuat hidupku menderita dan kemiskinan membuatku sengsara. Bagaimana ini bisa terjadi?"

Hasan menjawab, “Wahai Yahudi, jika aku membandingkan betapa besarnya nikmat yang telah disiapkan oleh Allah kepadaku di akhirat dengan keadaanku seperti ini, seolah aku berada di dalam penjara. Jika kamu membandingkan siksa pedih yang disiapkan Allah kepadamu di akhirat dengan keadaanmu sekarang ini, kamu serasa berada di surga yang luas."

Muhammad Rasyid Ridha mengomentari kisah ini dan berkata, "Hasan bin Ali adalah seorang yang sangat cerdas. Dia memberikan jawaban yang sangat brilian. Dia menjelaskan tentang kondisi kemiskinan yang dialami si Yahudi ibarat surga jika dibandingkan dengan dahsyatnya kesengsaraan siksaan akhirat yang disiapkan bagi kaum kafir. 

Sementara, keadaannya yang bahagia di dunia justru ibarat penjara jika dibandingkan dengan besarnya kenikmatan akhirat yang dijanjikan bagi orang yang beriman dan bertakwa.

Untuk diketahui, Hasan bin Ali adalah cucu Nabi Muhammad SAW. Ibu dari Hasan bin Ali adalah putri Rasulullah SAW bernama Fatimah binti Muhammad. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement