Rabu 13 Nov 2024 13:35 WIB

Kunci Kesuksesan Rasulullah

Rasulullah SAW merupakan sosok paling berpengaruh di sepanjang sejarah.

Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW merupakan sosok paling berpengaruh dalam sejarah peradaban umat manusia. Hal itu diakui bahkan oleh kalangan non-Muslim. Sebagai contoh, Michael H Hart dalam bukunya, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, menempatkan Rasulullah SAW di urutan pertama dalam hal pengaruhnya kepada dunia.

Apa saja kunci kesuksesan Nabi SAW? Ada berbagai faktor. Namun, dapatlah disebut di sini dua di antaranya.

Baca Juga

Pertama, kejelasan misi Rasulullah SAW, yakni untuk menebarkan rahmat, keselamatan, dan kedamaian bagi umat manusia dan alam semesta. Allah SWT menjelaskan, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam" (QS 21: 107).

Semua manusia, baik Muslim maupun non-Muslim, merasa damai dan tenteram hidup di bawah naungan ajaran Islam di Madinah. Rasulullah SAW sebagai kepala negara dan pemerintahan sangat mengayomi mereka. Perbedaan akidah dan keyakinan tidak menyebabkan pertentangan antara yang satu dan yang lainnya. Mereka merasa saling membutuhkan, bekerja sama bahu-membahu dalam membangun negara Madinah pada waktu itu, terutama dalam membangun kekuatan ekonomi, kekuatan pertahanan dan keamanan.

Semua penduduk Madinah juga bekerja sama untuk menghadapi serangan musuh, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Musuh mereka adalah sama ketika itu, yaitu segala bentuk kezaliman dan penindasan. Piagam Madinah yang dianggap konstitusi tertulis pertama di dunia -- jauh sebelum Piagam Hak Asasi Manusia PBB (1948) -- telah merekam kebersamaan yang melahirkan tanggung jawab bersama itu dalam diktum-diktum dan pasal-pasalnya.

Faktor kedua yang menyebabkan keberhasilan Nabi Muhammad saw membangun masyarakat Madinah ialah, beliau sebagai pemimpin negara dan agama ketika itu telah menempatkan dirinya sebagai panutan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement