REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evan Dimas mengaku tidak menentang program naturalisasi yang dilakukan PSSI. Namun gelandang 29 tahun itu punya catatan yang mesti dilakukan induk olahraga sepak bola Tanah Air ini.
Evan mengaku berada di tengah, tidak menentang pemain naturalisasi atau membela pemain lokal.
"Naturalisasi nggak apa-apa dengan catatan dia benar-benar menjiwai, hatinya harus benar-benar Indonesia jangan sampai naturalisasi hanya untuk main-main. Rasa bangga untuk membela Indonesia harus ada,” kata Evan dalam satu wawancara dikutip dari Youtube Sportcase.
Ia mengatakan, PSSI juga harus memperhatikan pemain muda kita. Menurut dia, fokus ke timnas,tak boleh membuat perhatian kepada pemain muda berkurang.
Menurut Evan tidak ada yang serbacepat dalam sepak bola. Jika ingin sepak bola maju, pembinaan usia muda harus benar-benar diperhatikan.
“Kalau kita mau instan nggak bisa, karena apa, karena usia muda itu harus dilatih gimana caranya bermain bola yang benar, passing yang benar. Jsngan usia muda hanya dituntut untuk menang, tapi mereka nggak tahu cara main bola yang benar,” kata dia.
Pemain Persik Kediri ini mengajak seluruh pecinta sepak bola mendukung timnas Indonesia tanpa membedakan pemain naturalisasi dan lokal.
“Ayo kita dukung timnas kita, kita jangan berpihak satu sisi, dengan catatan semua harus menjiwai, semua harus merasa bangga bermain dengan lambang garuda di dada,” kata dia.