Rabu 13 Nov 2024 14:19 WIB

Evans Dimas Berharap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia tidak Dibedakan

Evan Dimas meminta pemain naturalisasi membela timnas Indonesia dengan rasa bangga.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Latihan tersebut sebagai persiapan Timnas Indonesia jelang menghadapi Jepang pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada Jumat (15/11/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Latihan yang dipimpin langsung pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong tersebut diikuti oleh  27 pemain.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Latihan tersebut sebagai persiapan Timnas Indonesia jelang menghadapi Jepang pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada Jumat (15/11/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Latihan yang dipimpin langsung pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong tersebut diikuti oleh 27 pemain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evan Dimas mengaku tidak menentang program naturalisasi yang dilakukan PSSI. Namun gelandang 29 tahun itu punya catatan yang mesti dilakukan induk olahraga sepak bola Tanah Air ini.

Evan mengaku berada di tengah, tidak menentang pemain naturalisasi atau membela pemain lokal.

Baca Juga

"Naturalisasi nggak apa-apa dengan catatan dia benar-benar menjiwai, hatinya harus benar-benar Indonesia jangan sampai naturalisasi hanya untuk main-main. Rasa bangga untuk membela Indonesia harus ada,” kata Evan dalam satu wawancara dikutip dari Youtube Sportcase.

Ia mengatakan, PSSI juga harus memperhatikan pemain muda kita. Menurut dia, fokus ke timnas,tak boleh membuat perhatian kepada pemain muda berkurang.

Menurut Evan tidak ada yang serbacepat dalam sepak bola. Jika ingin sepak bola maju, pembinaan usia muda harus benar-benar diperhatikan.

“Kalau kita mau instan nggak bisa, karena apa, karena usia muda itu harus dilatih gimana caranya bermain bola yang benar, passing yang benar. Jsngan usia muda hanya dituntut untuk menang, tapi mereka nggak tahu cara main bola yang benar,” kata dia.

Pemain Persik Kediri ini mengajak seluruh pecinta sepak bola mendukung timnas Indonesia tanpa membedakan pemain naturalisasi dan lokal.

“Ayo kita dukung timnas kita, kita jangan berpihak satu sisi, dengan catatan semua harus menjiwai, semua harus merasa bangga bermain dengan lambang garuda di dada,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement