Rabu 13 Nov 2024 18:44 WIB

Dipha Barus Gandeng Kunto Aji dan The Adams di Lagu Terbaru 'Rima Raga'

'Rima Raga' merupakan penantian panjang Dipha Barus setelah mengalami masa 'gelap'.

Dipha Barus berkolaborasi dengan Kunto Aji, The Adams, dan gitaris Swellow, dan Andi Idam Fauzi merilis lagu Rima Raga.
Foto: Dok. Dipha Barus/Pon Your Tone
Dipha Barus berkolaborasi dengan Kunto Aji, The Adams, dan gitaris Swellow, dan Andi Idam Fauzi merilis lagu Rima Raga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tak kenal dengan Dipha Barus, DJ dan produser musik Indonesia yang namanya sudah mendunia? Setelah sukses dengan sejumlah anthem pesta, Dipha kini hadir dengan karya terbaru yang lebih personal dan mendalam.

Single berjudul "Rima Raga" bukan sekadar lagu, tetapi juga cerminan perjalanan hidup dan perjuangan batin yang dialaminya. Lagu terbaru Dipha Barus yang melibatkan Kunto Aji, The Adams, dan gitaris Swellow, Andi “Idam” Fauzi. Single ini dirilis pada 15 November 2024 secara digital di seluruh platform streaming musik.

Baca Juga

“Rima Raga” adalah penantian panjang kembalinya Dipha setelah terakhir kali merilis single sebagai artis utama melalui “Keep It Hush” pada 2021. Single ini bukan saja menjadi bentuk musikalitas yang baru, tetapi juga wujud state of mind Dipha setelah mengalami pergumulan hidup beberapa tahun terakhir .

Pada 2023, Dipha menangani masalah psikologis yang membuatnya harus menjalani rangkaian terapi secara intensif. Pada suatu waktu, pikiran Dipha berkecamuk menyeret dirinya larut dalam situasi “gelap” dan membawanya pada batas delirium. Di batas antara ada dan tiada, raga Dipha mendaraskan rima yang perlahan menuntunnya pada bentuk kesadaran baru dalam memaknai apa yang terjadi di hidupnya.

Momen krusial itu ternyata melahirkan abstraksi lirik dan musik yang kemudian menjadi “Rima Raga”. “Setelah gue melakukan sesi terapi, waktu itu hari ‘gelap’ gue. Sepulang dari psikiater, gue inget rasanya banget kayak gimana. ‘Gila kok gue abis dari psikiater kayak begini ya’. Gue inget banget psikiater gue bilang tulis aja semuanya, journaling. Lagu ini adalah journaling gue. Gue nggak sadar pas gue nge-journal gitu hasilnya kayak lirik lagu. Abis itu gue buat lirik lagu,” ujar Dipha dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Rabu (13/11/2024).

Dipha juga terpikirkan nama Kunto Aji sebagai penyanyi yang tepat membawakan lagu ini. Gayung bersambut, tanpa berpikir dua kali Kunto Aji mengiyakan ajakan Dipha. Dalam proses workshop, semua berjalan lancar dan langsung menuju proses rekam. Kunto Aji juga terlibat dalam penulisan lirik lagu ini.

“Aku ingin lagu ini merepresentasikan apa yang dirasakan sama Dipha. Jadi, nulisnya bareng-bareng. Di satu ruangan bareng gitu. Tantangannya harus lebih banyak ngobrol sama Dipha soal apa yang mau disampaikan sama dia. Terus diturunkan jadi penulisan liriknya,” kata Kunto Aji.

Tak berhenti sampai di situ, Dipha terbayang permainan gitar Idam yang ikonik dari band Swellow dan vokal The Adams yang dirasa dapat menebalkan makna lagu ini. Hasilnya, secara sonik “Rima Raga” terdengar berbeda dari rilisan-rilisan Dipha sebelumnya. Empat entitas dari latar belakang musik bersenyawa berbeda, melebur dengan membawakan peran musikalnya masing-masing.

Padat.

“The Adams menjadi vokalis pendukung. Karena lagunya ini kan hal yang nggak bisa terucap, sering gue nggak bisa ngomong ke orang terdekat gue tentang apa yang gue rasakan. Tentang perjuangan gue dan akhirnya kayak ketumpuk gitu. Interpretasinya tuh ada di vokal The Adams yang terakhir, bagian Ale (Saleh Husein) nyanyi dengan teriak,” kata Dipha.

The Adams memaknai keterlibatannya dalam track ini secara bijak. Musik menurut mereka bukan saja katarsis bagi penciptanya, tetapi juga untuk pendengarnya.

“Kami bukan di wilayah kedokteran atau psikiatri, kami ada di wilayah kesenian. Karya yang kami rilis bukan obat, tapi mungkin bisa menjadi 'nutrisi.' Karya musik memiliki spektrum yang luas, misalnya lagu membawa konteks optimisme yang cukup kuat terhadap orang yang mendengarkan dan memiliki dampak terhadap dirinya, baik secara internal maupun eksternal,” ujar Saleh Husein mewakili The Adams.

Kedalaman lirik yang ditulis oleh Dipha dan Kunto Aji secara eksplisit menjadi derai afirmasi penerimaan diri. Seperti penggalan lirik. “Di antara suka duka, di sanalah aku berada” dan “Duka lara juga asa kuindahkan apa adanya”. Kata-kata ini menggambarkan bagaimana akhirnya Dipha memilih untuk memeluk dirinya sendiri, menerima segala baik dan buruk yang terjadi sebagai keutuhan yang indah bernama kehidupan.

“Setelah sekian lama, gue merasakan kembali antusias yang besar dengan proses produksi musik dan senang banget saat selesai. Perasaan yang lama gak gue rasakan,” kata Dipha.

“Rima Raga” dirilis di bawah naungan Pon Your Tone, label yang diinisiasi oleh Dipha sendiri. Proses mixing dikerjakan oleh Jonathan Pardede dan mastering oleh Sam John - Precise Mastering. Video musik single ini digarap oleh sutradara Anggun Priambodo dan Moses Sihombing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement