Rabu 13 Nov 2024 20:59 WIB

Kemenko Ekonomi Happy, 49 Persen Penerima KUR Adalah Perempuan

Ini merupakan salah satu indikator inklusi keuangan yang semakin baik di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pelaku UMKM perempuan.
Foto: BRI
Ilustrasi pelaku UMKM perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengungkapkan, 49 persen penerima program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah perempuan. Diketahui, KUR telah menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Keberhasilan program KUR dalam menjangkau perempuan, lanjut Ferry, merupakan salah satu indikator inklusi keuangan yang semakin baik di Indonesia. "Kami sangat senang melihat angka yang mencerminkan adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam KUR. Sebanyak 49 persen (per 30 Juni 2024) penerima KUR adalah perempuan,” ujar Ferry dalam Meet The Press Menuju Satu Dekade KUR Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga

Keberhasilan ini tak lepas dari upaya pemerintah dalam memfasilitasi perempuan agar dapat mengakses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau. Melalui program KUR, banyak perempuan yang menjalankan usaha kecil, seperti usaha kuliner, kerajinan tangan, hingga sektor pertanian dan perikanan, mendapatkan akses yang sebelumnya sulit dijangkau.

Ferry menambahkan, pemerintah akan terus berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi kelompok perempuan yang selama ini kerap terpinggirkan dalam akses terhadap pembiayaan. Peningkatan jumlah penerima KUR perempuan juga diharapkan dapat menciptakan lebih banyak pengusaha perempuan yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, perempuan penerima KUR tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Hal ini menandakan program KUR tidak hanya menguntungkan mereka yang berada di pusat ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).

Ia pun berharap dengan terus meningkatnya jumlah penerima KUR perempuan, diharapkan program ini dapat berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor usaha. Kini, pemerintah juga berencana untuk mendorong peningkatan akses pembiayaan bagi perempuan melalui berbagai program yang lebih inklusif dan tepat sasaran.

“Ke depan, kami akan terus memperluas jangkauan KUR kepada perempuan, serta memastikan bahwa sektor-sektor usaha produktif yang dijalankan oleh perempuan semakin diperkuat,” ujar Ferry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement