REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Untuk pertama kalinya, kelompok perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, mengumumkan jika para pejuangnya berhasil melancarkan serangan udara pada Rabu (14/11/2024) dengan menggunakan sekelompok pesawat drone satu arah canggih yang menargetkan Kementerian Keamanan pendudukan Israel di kota Tel Aviv.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah menunjukkan, mereka menargetkan pangkalan Kirya, yang menampung markas besar Kementerian Keamanan Israel, staf umum, ruang manajemen perang, dan otoritas pemantauan dan pengendalian perang Angkatan Udara.
Menurut pernyataan Hizbullah, pesawat nirawak tersebut secara akurat mengenai sasaran yang dituju. Serangan tersebut menandai pertama kalinya Hizbullah menggunakan jenis pesawat nirawak untuk menyerang sasaran militer Israel. Hizbullah menegaskan, serangan itu adalah bagian dari rangkaian operasi Khaybar dan di bawah seruan "Labbyaka ya Nasrallah" (di sini kami menanggapi seruanmu, wahai Nasrallah).
Kelompok itu juga mengatakan operasi itu dilakukan "untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, sebagai bentuk solidaritas dengan perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya."
Patut dicatat sejak akhir September, roket, rudal, dan drone-drone canggih milik Hizbullah telah mencapai pinggiran kota Tel Aviv. Mereka menargetkan pangkalan militer Israel, markas besar intelijen, serta perusahaan militer industri yang mengkhususkan diri dalam produksi dan pengembangan peralatan dan sistem militer yang digunakan oleh pasukan pendudukan Israel dalam agresi dan pelanggaran kedaulatan negara-negara di kawasan tersebut.