Kamis 14 Nov 2024 09:39 WIB

Api Masih Berkobar, Pendakian Gunung Rinjani Lewat Jalur Senaru Ditutup

Tim pemadam sedang berusaha memadamkan api.

Siluet puncak Gunung Rinjani terlihat jelas saat matahari terbit dari Kota Mataram, NTB.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Siluet puncak Gunung Rinjani terlihat jelas saat matahari terbit dari Kota Mataram, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pendakian menuju Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara, ditutup sementara karena dampak kebakaran lahan di jalur pendakian tersebut.

"Sebagai langkah antisipasi, jalur wisata pendakian Senaru ditutup sementara," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani tersebut diketahui melalui aplikasi Sipongi pada Rabu (13/11/2024). Aplikasi mendeteksi ada titik api sekitar jalur wisata pendakian Senaru dan petugas mendapatkan informasi dari guide serta porter yang turun melalui jalur pendakian pintu Senaru.

"Mereka melihat titik api sekitar area Batu Ceper jalur wisata pendakian Senaru Balai Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.

Berdasarkan informasi tersebut, lanjut dia, aparat gabungan bersama tim pemadaman langsung diterjunkan untuk melakukan tindakan, namun hingga kini kobaran api masih belum berhasil dikendalikan.

"Kondisi pagi ini kami masih belum menerima laporan dari tim yang sedang melakukan upaya pemadaman di lapangan," katanya.

Oleh karena itu ia mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama untuk para pengunjung yang berada di Danau Segara Anak, untuk berhati-hati dan menghindari arah jalur wisata pendakian Senaru sebagai langkah antisipasi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kami imbau para pendaki untuk tetap waspada saat melalui jalur pendakian Senaru," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement