REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Abdullah bin Ja‘far mengisahkan bahwa suatu hari, ia menemani Nabi Muhammad SAW dalam suatu perjalanan. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW ingin buang hajat.
Biasanya, Nabi Muhammad SAW suka dinding yang tinggi atau rerimbunan pohon kurma yang berdekatan sebagai tirainya untuk tempat buang hajat.
Maka, Nabi Muhammad SAW pergi ke balik sebuah dinding (bangunan) milik orang Anshar. Ternyata, di dalamnya ada seekor unta jantan. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, unta itu merintih seraya meneteskan air mata.
Melihat keadaannya, Nabi Muhammad SAW mendekatinya dan menghapus air matanya. Unta itu pun diam, tidak lagi merintih.
Nabi Muhammad SAW bertanya, “Siapakah pemilik unta ini?”
Datang seorang pemuda Anshar dan berkata, "Unta itu milikku, wahai Rasulullah.”