Kamis 14 Nov 2024 14:16 WIB

Viral, Dua Bocah di Majalengka Lehernya Dirantai oleh Ayahnya karena Emosi

Warga terlihat bergantian memotong rantai yang terlihat keras itu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Dua bocah laki-laki yang berumur delapan dan tujuh tahun di Desa/Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, dirantai lehernya oleh ayah mereka sendiri.
Foto: Tangkapan Layar
Dua bocah laki-laki yang berumur delapan dan tujuh tahun di Desa/Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, dirantai lehernya oleh ayah mereka sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Video yang menunjukkan dua bocah laki-laki dirantai lehernya viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Desa/Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Dalam video berdurasi 33 detik itu terlihat leher kedua bocah, yang diketahui merupakan kakak beradik, dipasangi rantai dan gembok berukuran cukup besar. Rantai besi itu mengikat leher kedua bocah secara bersamaan sehingga mereka tidak bisa terlepas satu sama lainnya.

Sejumlah warga pun terlihat berusaha mengerahkan tenaga untuk memotong rantai besi itu dengan menggunakan tang. Warga terlihat bergantian memotong rantai yang terlihat keras itu. Diketahui peristiwa itu dialami dua bocah berinisial AL (8) dan AD (7). Aksi merantai leher kedua bocah tersebut dilakukan oleh ayah mereka sendiri. Sang ayah bekerja sebagai sopir odong-odong dan biasa berkeliling ke pasar malam.

Baca Juga

Kepala Desa Jatiwangi, Yuda Hendri Saputra, membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/11/2024). ‘’Saat itu kami bersama warga berhasil memotong rantai dengan menggunakan tang,’’ ujar Yuda, Kamis (14/11/2024).

Yuda menjelaskan, ayah kedua bocah itu memasang rantai di leher anak-anaknya sendiri karena emosi. Pasalnya, anaknya beberapa kali mencuri uangnya untuk jajan. Menurut Yuda, Pemerintah Desa Jatiwangi bersama kepolisian pun telah memediasi pertemuan orang tua dan anak-anak tersebut. ‘’Kami mengundang orang tua dan anaknya ke balai desa pada Rabu (13/11/2024) kemarin untuk saling memaafkan,’’ kata Yuda.

Yuda menambahkan, ayah dari kedua bocah itu juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa kepada anak-anaknya. Hal itu juga disaksikan oleh petugas kepolisian. Yuda mengungkapkan, permasalahan tersebut kini telah selesai secara kekeluargaan. Meski demikian, pihaknya masih memberikan pendampingan terhadap keluarga tersebut

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement