Kamis 14 Nov 2024 16:48 WIB

Doa Para Nabi Diabadikan Dalam Alquran

Teks doa para nabi ini diabadikan dalam Alquran.

ILUSTRASI Alquran.
Foto: Republika.co.id
ILUSTRASI Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan berdoa, seorang mukmin menyadari bahwa hanya Allah Ta'ala satu-satunya tumpuan harapan. Allah SWT pun menyukai hamba yang memohon kepada-Nya.

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa doa adalah senjata orang beriman. Doa juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Munajat yang dipanjatkan secara ikhlas meningkatkan keimanan dalam hati. Karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk banyak-banyak berdoa.

Baca Juga

Dalam Alquran, ada banyak kalimat yang mengandung makna doa. Munajat itu disampaikan sejumlah orang saleh, termasuk para nabi. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Minta keturunan

Salah satu untaian kata-kata yang termuat dalam Kitabullah ialah doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim alaihissalam. Dalam munajatnya itu, sang Khalilullah memohon kepada Allah SWT agar diri dan istrinya dikaruniai seorang anak. Redaksi doa tersebut ada dalam surat As Saffat ayat ke-100.

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Rabbi hablii minash shaalihiin. Artinya, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."

Sejarah mencatat, pada akhirnya Nabi Ibrahim AS memiliki dua orang putra, yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.

Masing-masing kemudian menghasilkan keturunan dalam jumlah yang banyak. Di antara mereka juga terdapat para utusan Allah, termasuk Nabi Muhammad SAW yang garis nasabnya sampai pada Ismail AS.

Lancar berdakwah

Doa berikutnya ialah yang dipanjatkan Nabi Musa AS. Salah seorang rasul ulul azmi itu ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyampaikan dakwah kepada Firaun dan kaumnya. Alquran surat Thaha ayat 25-28 menyebutkan kata-kata munajat tersebut.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Rabbisyrahlii shadrii, wayassirlii amrii, wahlul 'uqdatammillisaanii, yafqahuu qaulii.

Artinya, "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."

Alquran juga menceritakan dialog antara Nabi Musa dan Firaun. Ternyata, penguasa Mesir Kuno itu tetap dalam kekafiran. Barulah ketika di ambang maut, menjelang air Laut Merah menenggelamkannya, Firaun buru-buru insyaf. Namun, tobat itu sia-sia belaka.

Kesembuhan

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement