REPUBLIKA.CO.ID, Rezeki termasuk rahasia Allah yang sudah ditetapkan. Meski demikian, untuk meraihnya, kita diperintahkan untuk bekerja keras dan tidak bermalas-malasan. Besar atau kecil usaha yang dikeluarkan akan berbanding lurus dengan rezeki yang diterima.
Irwan Kurniawan dalam bukunya Mengetuk Pintu Rezeki mengatakan, Allah SWT telah memerintahkan agar manusia bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki. Dari 'Umar bin Udzainah: Ja'far ash-Shadiq As berkata, "Sesungguhnya Allah Swt sangat menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki." (Al-Faqih, jil.3, hlm.95, hadis no 358).
Dari 'Umar bin Udzainah: Ja'far ash-Shadiq berkata, "Pergilah dengan segera, niscaya disegerakan rezeki bagimu." (Al-Faqih, jil.3, hlm 95, hadis no 359).
Dari 'Ali bin 'Abdul 'Aziz: Ja'far ash-Shadiq As berkata, "Aku sungguh senang melihat seseorang yang bekerja untuk mencari rezeki. Rasulullah SAW berdoa, 'Ya Allah, berkahilah umatku dalam bersegera, mencari rezeki." (Al-Faqih, jil 3, hlm 95 hadis no 60).
Dari 'Ali bin 'Abdul 'Aziz: Ja'far ash-Shadiq As berkata, "Belajarlah tiga hal dari burung elang, yaitu menyembunyikan kerusakan, bersegera dalam mencari rezeki, dan kewaspadaan." (Al-Faqih, jil.1, hlm.306, hadis no. 1397).
Dari Hammad bin Utsman: Saya mendengar Ja'far ash-Shadiq As berkata, "Duduknya seseorang setelah menunaikan sholat Subuh hingga matahari terbit lebih cepat mendatangkan rezeki daripada mengarungi lautan." Saya katakan bahwa seseorang memiliki kebutuhan yang dikhawatirkan akan hilang, "Hendaklah dia mengingat Allah 'Azza wa Jalla karena dia dipandang berada dalam ta'qib (zikir dan doa setelah sholat fardhu) selama dia masih memiliki wudhu."