Jumat 15 Nov 2024 15:55 WIB

Mahasiswa Minta Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel Diteruskan

Para mahasiswa membentangkan spanduk lima kriteria produk terafiliasi Israel.

Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia menyerukan boikot produk terafiliasi Israel.
Foto: Dok Republika
Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia menyerukan boikot produk terafiliasi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahasiswa di berbagai daerah yakni Jakarta, Bogor, Banten, Bandung, Pekalongan dan lainnya kembali menyuarakan pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel. Ajakan tersebut disuarakan bertepatan dengan satu tahun dikeluarkannya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.83 tentang Dukungan Terhadap Palestina.

Koordinator Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat Palestina (SMURP), Andrian mengatakan pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat diberbagai daerah untuk melanjutkan boikot segala jenis bentuk produk yang terafiliasi ke Israel.

Baca Juga

"Kami sengaja melakukan aksi pemasangan spanduk boikot produk terafiliasi Israel untuk mengingatkan masyarakat Indonesia. Tolong jangan lupakan Palestina karena genosida belum selesai. Aksi boikot produk menjadi salah satu tindakan yang dapat kita lakukan dan terbukti efektif untuk menekan ruang gerak perusahaan terafiliasi Israel,” kata Andrian dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2024).

Dia menjelaskan, para mahasiswa membentangkan spanduk yang berisi lima kriteria produk terafiliasi Israel berdasarkan panduan dari MUI serta menampilkan produk-produk terafiliasi Israel agar dihindari oleh masyarakat yang berlangsung di area kampus.

Dalam keterangan tersebut, produk terafiliasi Israel di antaranya Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King dan lain sebagainya. Lebih dari itu, mahasiswa juga mengutuk serangan Israel yang masih terus dilakukan ke tenda-tenda pengungsian warga Palestina di Gaza.

photo
Partisipasi Generasi Z pada boikot produk Israel mencapai 50 persen. - (Tim Infografis)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement