REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di sanalah, orang-orang yang Allah ridhai dan memperoleh maghfirah-Nya berada. Sebaliknya, neraka merupakan tempat yang penuh kehinaan. Para penghuninya adalah mereka yang jauh dari ridha dan ampunan Illahi.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Kulaib bin Hazn, Nabi Muhammad SAW menjelaskan siapa itu para pencari surga.
عَنْ كُلَيْبِ بْنِ حَزْنٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : يَا قَوْمِ اطْلُبُوا الْجَنَّةَ جَهْدَكُمْ ، وَاهْرُبُوا مِنَ النَّارِ جَهْدَكُمْ ، فَإِنَّ الْجَنَّةَ لَا يَنَامُ طَالِبُهَا ، وَإِنَّ النَّارَ لَا يَنَامُ هَارِبُهَا ، أَلَا إِنَّ الْآخِرَةَ الْيَوْمَ مُحَفَّفَةٌ بِالْمَكَارِهِ ، وَإِنَّ الدُّنْيَا مُحَفَّفَةٌ بِالشَّهَوَاتِ
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai umatku, kejarlah surga dengan segala daya upaya kalian dan hindarilah neraka dengan semua kekuatan kalian.
Sesungguhnya pencari surga itu tidak tidur. Demikian pula dengan neraka: orang yang ingin terhindar darinya juga tidak tidur.
Ingatlah, bahwa surga itu dikelilingi berbagai hal yang tak disukai, sedangkan neraka dikelilingi berbagai hal-hal yang lezat dan kenikmatan yang menggoda.”
Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri, dalam kitabnya, Al-Mawaizh al-Ushfuriyyah meletakkan hadis ini dalam urutan ke-10 uraiannya. Ulama Mesir dari abad ke-17 itu lantas menghubungkan sabda Nabi SAW tersebut dengan empat kisah. Beberapa di antaranya juga bersumber dari hadis.
Pertama, kisah tentang orang yang paling belakangan masuk surga. Ini merujuk pada hadis riwayat Mughirah bin Syu'bah, yakni sebagai berikut: