Jumat 15 Nov 2024 16:03 WIB

Ini Mengapa Pertarungan Mike Tyson Versus Jake Paul Bukan Ide yang Baik

Pertarungan terakhir Mike Tyson yakni 19 tahun lalu.

Mike Tyson (kiri) dan Jake Paul (kanan).
Foto: EPA-EFE/PETER FOLEY
Mike Tyson (kiri) dan Jake Paul (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, Mike Tyson kembali ke atas ring. Penampilannya yang muda menutupi kekuatan yang dimiliki. Saat itu, tahun 1985 dan petinju kelas berat itu akan memulai debut tinju profesionalnya.

Satu menit dan 47 detik kemudian, Tyson yang berusia 18 tahun telah memaksa lawannya, Hector Mercedes, tersungkur setelah serangkaian pukulan telak di tubuh dan kepalanya.

Baca Juga

Itulah awal karier yang hebat di atas ring bagi Tyson, yang dipenuhi dengan suka dan duka. Sekarang, 39 tahun kemudian, 'Iron Mike' akan kembali ke atas ring pada usia 58 tahun.

Seperti dilansir laman CNN, pada Jumat, Tyson akan mengenakan sarung tinjunya sekali lagi untuk pertarungan profesional melawan YouTuber berusia 27 tahun Jake Paul di AT&T Stadium, kandang Dallas Cowboys, lebih dari 7.000 hari sejak penampilan profesional terakhirnya.

Pertarungan profesional terakhirnya terjadi saat ia kalah dari Kevin McBride lebih dari 19 tahun yang lalu. Adapun pertarungan eksibisi terakhirnya terjadi empat tahun lalu ketika, secara kebetulan, Paul baru saja bertarung dalam pertarungan profesional keduanya di undercard dari acara tersebut.

Pasangan tersebut awalnya dijadwalkan bertarung pada bulan Juli tahun ini, meskipun pertarungan tersebut ditunda ketika Tyson mengalami kambuhnya tukak lambung.

Bertanding di level tertinggi menghadirkan tantangan tersendiri buat Tyson. Hal ini seiring bertambahnya usia atlet, dengan kebugaran fisik dan mental yang lebih sulit untuk didapatkan kembali. Namun dalam olahraga seperti tinju, hal itu juga menghadirkan tantangan neurologis.

Mengingat seluruh kehidupan profesionalnya telah didasarkan pada pukulan di kepala, Tyson mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan neurologis saat ia kembali ke atas ring. Demikian menurut Dr. Nitin K Sethi – profesor klinis neurologi di Weill Cornell Medical College.

Secara khusus, komisi tinju sering mengkategorikan petinju sebagai yang memiliki 'risiko tinggi' mengalami cedera lebih lanjut jika mereka bertarung di atas usia 40 tahun.

"Ketika Anda berbicara tentang petinju yang kini berusia di atas 40 tahun, Anda mengkhawatirkan dua hal," kata Sethi, yang juga bekerja sebagai dokter di pinggir ring, mengatakan kepada CNN.

Pertama, ia mengkhawatirkan pertarungan di atas ring itu sendiri, karena petinju itu lebih cenderung mengalami cedera otak traumatis yang parah karen usia, meski di bawha pengawas. 

Hal kedua yang ia khawatirkan adalah seorang petarung yang telah berkecimpung dalam dunia tinju profesional selama bertahun-tahun memiliki cedera neurologis kronis.

CNN telah menghubungi Tyson untuk memberinya kesempatan mengomentari potensi masalah kesehatan yang mungkin dialaminya menjelang pertarungan melawan Paul.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement