Sabtu 16 Nov 2024 12:30 WIB

Jay Idzes: Timnas Pantang Kehilangan Harapan

Timnas harus mengevaluasi kesalahan dari kekalahan melawan Jepang.

Bek timnas Indonesia Jay Idzes (kiri) dijaga pemain timnas Jepang Koki Machida (kanan) dalam laga  Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di SUGBK, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bek timnas Indonesia Jay Idzes (kiri) dijaga pemain timnas Jepang Koki Machida (kanan) dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di SUGBK, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapten timnas Indonesia Jay Idzes mengatakan timnya harus segera bangkit setelah tumbang dari tangan Jepang di kandang sendiri dengan skor mencolok 0-4, Jumat (15/11/2024). Hasil ini membuat timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim yang belum meraih kemenangan di Grup C.

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, kekalahan ini merupakan kekalahan kedua Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dari lima pertandingan.

Baca Juga

Ini juga menjadi kekalahan pertama skuad Garuda di SUGBK selama putaran ketiga setelah hasil imbang 0-0 melawan Australia pada September lalu.

"Tentu kami sangat kecewa setelah menghadapi lawan yang begitu kuat ini. Tapi ini bukan tentang hasil lagi karena kami harus segera bangkit," kata Idzes setelah pertandingan.

Jika tanpa melihat skor, Indonesia sejatinya bermain lebih baik melawan Jepang dari pertemuan pertama mereka tahun ini di Piala Asia 2023 yang berakhir dengan kekalahan 1-3.

Indonesia berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya pada pertandingan ini, namun karena buruknya penyelesaian akhir, tak ada bola yang menembus gawang Zion Suzuki.

Satu-satunya peluang terbesar Indonesia tercipta pada menit kedelapan saat Ragnar Oratmangoen berhadapan satu lawan satu dengan Suzuki. Sialnya, pada momen ini, kiper Parma tersebut berhasil menepis tendangan Ragnar untuk mencegah potensi gol pertama yang diciptakan Indonesia.

Di tahap pertandingan awal, Indonesia juga berhasil membuat Samurai Biru kesulitan menembus pertahanan yang dikomandoi dirinya setelah mereka baru melesatkan tendangan tepat sasaran pertama pada menit ke-23 melalui aksi Daichi Kamada.

"Kami tidak pernah menyerah. Kami tidak pernah kehilangan harapan," kata bek Venezia tersebut.

Pada pertandingan malam itu, Indonesia seakan mendapatkan pelajaran dari Jepang bahwa mereka tak boleh lengah dan melakukan kesalahan sedikit pun di level tertinggi.

Satu kesalahan akan langsung dihukum oleh lawan dan dalam konteks ini, Jepang menghukum Indonesia yang melakukan banyak kesalahan sendiri, dimulai salah antisipasi bola dari Yakob Sayuri yang menjadi pembuka gol kedua, kesalahan umpan dari Maarten Paes yang membuahkan gol ketiga, dan terakhir kesalahan koordinasi para pemain bertahan yang membuat Yukinari Sugawa menggenapkan kemenangan menjadi empat gol tanpa balas.

"Kami melakukan kesalahan, saya juga melakukan kesalahan. Kami kalah hari ini. Kami harus merefleksikan apa yang harus diperbaiki. Masih ada pertandingan selanjutnya," kata Idzes.

Lebih lanjut, Idzes juga mengapresiasi kehadiran suporter di SUGBK yang dipadati sekitar 60 ribu pasang mata yang hadir. Ia berharap mereka akan memberikan suntikan energi yang sama ketika Indonesia bertemu Arab Saudi pada laga kandang berikutnya, Selasa (19/11).

"Kami mengapresiasi kehadiran suporter. Kami selalu mendapatkan rasa cinta dari mereka. Kami ingin memberikan hal yang sama sebagai timbal balik. Saya berharap bisa melakukan itu di pertandingan selanjutnya," tutup bek yang mengidolakan Virgil van Djik tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement