Sabtu 16 Nov 2024 14:45 WIB

Rektor Universitas BSI Beri Pesan Inspiratif: Awal dari Perjalanan Lebih Menantang

Momen ini juga jadi ajang unjuk gigi prestasi Universitas BSI.

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menyelenggarakan upacara wisuda ke-16, menghadirkan ratusan wisudawan/wati dari Program Studi Diploma Tiga (D3) Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi.
Foto: Universitas BSI
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menyelenggarakan upacara wisuda ke-16, menghadirkan ratusan wisudawan/wati dari Program Studi Diploma Tiga (D3) Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK — Qubu Resort mendadak semarak dengan toga, senyum, dan haru pada Rabu pagi, 13 November 2024. Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menyelenggarakan upacara wisuda ke-16, menghadirkan ratusan wisudawan/wati dari Program Studi Diploma Tiga (D3) Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi.

Acara ini jadi saksi perjalanan panjang penuh perjuangan yang akhirnya mencapai klimaks, sebuah tonggak yang menandai langkah baru di hidup para lulusan.

Baca Juga

Di hadapan para orang tua yang tak kuasa menahan bangga, wisudawan melangkah maju menerima gelar yang sudah diperjuangkan dengan keringat dan air mata.

"Hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih menantang,” ujar Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi, Rektor Universitas BSI, yang memulai sambutannya dengan penuh semangat.

Tak hanya sekadar seremoni, momen ini juga jadi ajang unjuk gigi prestasi Universitas BSI. “Universitas BSI berhasil masuk 50 besar perguruan tinggi top versi Science and Technology Index (SINTA) dan meraih peringkat ke-15 di antara Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia,” tambah Wahyudi, membuat hadirin terpana.

Dengan 46 program studi dan kampus yang tersebar di 13 kota/kabupaten, Universitas BSI memang tak main-main dalam mencetak generasi berprestasi.

Tak berhenti di situ, Wahyudi juga mengumumkan dua fakultas baru yang akan didirikan, yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Kesehatan. “Kami terus berkembang demi memenuhi kebutuhan pendidikan yang relevan di era ini,” ungkapnya, menekankan visi Universitas BSI sebagai kampus yang adaptif terhadap perubahan zaman.

Wisuda kali ini bukan hanya soal selebrasi, melainkan simbol kerja keras dan harapan. “Jagalah nama baik almamater di mana pun kalian berada. Jadilah agen perubahan yang menginspirasi,” pesan Wahyudi kepada para wisudawan. Sorak-sorai dan tepuk tangan dari para undangan menjadi penutup manis sambutannya.

Tak lupa, sang rektor menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para dosen dan karyawan Universitas BSI, juga kepada para orang tua yang setia mendukung anak-anaknya selama masa perkuliahan. “Pencapaian ini milik kita semua,” pungkasnya, dengan suara bergetar oleh emosi.

Ke depan, Universitas BSI tak hanya berpuas diri dengan capaian saat ini. Dengan dukungan dari berbagai kerja sama internasional hingga program penguatan pendidikan vokasi, kampus ini terus melangkah maju.

"Dari program magang bersertifikat hingga berbagai ajang kompetisi wirausaha, UBSI siap mencetak lulusan yang tak hanya pintar, tetapi juga tangguh di dunia kerja," pungkasnya.

Momen ini adalah pengingat, bahwa kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan yang terus diperbarui.

"Selamat kepada para wisudawan! Langkahkan kaki kalian dengan percaya diri; dunia menanti gebrakan kalian selanjutnya!" ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement