Sabtu 16 Nov 2024 15:09 WIB

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, 240 Ribu Hektare Sawah Petani di Subang Diairi

Pengelolaan air yang tepat sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian.

Pengairian irigasi di lahan petani di Subang untuk ketahnan pangan nasional
Foto: Dok Republika
Pengairian irigasi di lahan petani di Subang untuk ketahnan pangan nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG--Ketahanan pangan nasional menjadi perhatian pemerintah saat ini. Semua pihak pun mendukung program ini termasuk Jasa Tirta II yang mendukung ketahanan pangan nasional di wilayah Jawa Barat bagian utara. Yakni, dengan mengairi irigasi seluasa +/- 240.000 hektar sawah (2 kali musim tanam).

Dalam rangka meninjau kegiatan pengelolaan air irigasi ini, Dewan Pengawas Jasa Tirta II melakukan kunjungan kerja di daerah irigasi Bendung Macan, Kabupaten Subang akhir pekan ini.

Baca Juga

Hadir pada kunjungan tersebut yaitu Ketua Dewan Pengawas Jasa Tirta II Kelik Wirawan Wahyu Widodo, beserta anggota Dewan Pengawas Jasa Tirta II Romy Marcandi, Nuning Sri Rejeki Wulandari dan Fatkhurohman Taufik. Jajaran Dewan Pengawas didampingi oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan Anton Mardiyono dan General Manajer Wilayah III Fembri Setyawan.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung sektor pertanian melalui penyediaan dan pengelolaan sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan untuk agar bisa memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Pengelolaan air yang tepat sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian. Kami hadir untuk memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap air irigasi dapat terpenuhi dengan baik melalui sistem pengairan yang tepat guna, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Anton Mardiyono.

Tak hanya meninjau kegiatan tanam padi, Dewas Jasa Tirta II juga meninjau operasi Bendung Macan dan kondisi saluran di sekitarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement