Sabtu 16 Nov 2024 20:51 WIB

18 Ribu Hektare Tambak Udang di Indramayu Direvitalisasi Jadi Budidaya Nila Salin

Revitalisasi itu akan dilakukan selama tiga tahun secara bertahap.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Lahan tambak udang yang dibiarkan terbengkalai di Desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Lahan tambak udang yang dibiarkan terbengkalai di Desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemkab Indramayu akan mengubah 18 ribu hektare tambak udang menjadi area budidaya ikan nila salin. Program itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perikanan di Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar di sektor tersebut.

Nila salin dipilih sebagai komoditas utama karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Selain itu, budidaya nila salin juga relatif mudah dan dapat dilakukan nelayan lokal.

Baca Juga

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, menyebutkan, dari lahan tambak seluas 22 ribu hektare di Kabupaten Indramayu, sebanyak 18 ribu hektare yang akan dijadikan area budidaya nila salin. Upaya revitalisasi itu akan dilakukan selama tiga tahun secara bertahap.

‘’Data tambak seluas 1.500 hektare telah kami serahkan, lengkap dengan lokasi dan nama pemiliknya. Dalam satu minggu ini, kami akan menyelesaikan tambahan 1.500 hektare lagi, sehingga totalnya menjadi 3.000 hektare yang siap direvitalisasi,’’ jelas Edi, Sabtu (16/11/2024). Untuk sementara, Edi menyebut, kecamatan yang akan dilakukan revitalisasi budidaya nila salin berada di Pasekan, Sindang, Indramayu, Losarang, dan Kandanghaur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement