REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Haikal Hasan Baras menyampaikan, halal adalah konsep universal yang tidak hanya bermanfaat untuk umat Muslim, tetapi juga relevan bagi seluruh masyarakat modern tanpa memandang latar belakang agama. Pernyataan itu disampaikan Haikal dalam pidatonya di acara pelatihan dan rekrutmen Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang digelar Lembaga Pendamping Proses Produk Halal Global Ibadah Al Munawwaroh (LP3H-GIM) atau Halal Center GIM, Jumat (16/11/2024).
“Halal bukan sekadar kebutuhan dan kewajiban umat Muslim, halal adalah life style yang dibutuhkan masyarakat modern tanpa memandang apapun latar belakang agamanya,” ungkap pria yang akrab disapa Babeh Haikal itu.
Babe Haikal menjelaskan penerapan konsep halal telah berkembang dari fokus pada makanan dan minuman ke bidang lain seperti obat-obatan dan kosmetik. “Halal adalah gaya hidup modern, bukan gaya hidup zaman dulu. Halal itu treacebility, halal itu trust, halal itu integrity, halal itu transparansi. Jadi halal itu adalah life style,” ucap dia.
Selain itu, halal menurut Babe Haikal merupakan cara dakwah yang dapat membawa maslahat besar untuk umat manusia sebagai rahmatan lil alamin. “Halal itulah cara Rasulullah berdakwah, keren. Dan izinkan saya berdakwah dengan cara seperti ini. Mudah-mudahan pengantar ini membawa teman-teman semua semangat untuk meneruskan agenda yang telah Nabi Muhammad shalallahu alahi wassalam lakukan,” ujar Babe Haikal.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli, seperti Syeikh Mohmed Firdaus bin Masruhen, pembina Yayasan Global Ibadah Al Munawwaroh sekaligus peneliti di bidang ilmu industri dan fikih halal, serta Muhammad Yusuf Ibrahim, Direktur Halal Center GIM, yang memberikan arahan tentang peran strategis P3H. Selain itu, Hasan As'ari dari Satgas Halal BPJPH Kabupaten Bogor turut memberikan materi mendalam mengenai proses sertifikasi halal di Indonesia.
Para peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap peran strategis P3H. Pelatihan yang diselenggarakan secara daring ini juga menghadirkan diskusi interaktif, di mana peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan langsung kepada para narasumber terkait isu-isu halal di lapangan.
Direktur Halal Center GIM, Muhammad Yusuf Ibrahim, menyampaikan pelatihan ini adalah langkah awal untuk memperluas jangkauan pendampingan halal di seluruh wilayah Indonesia. “Kami berharap para pendamping yang direkrut melalui pelatihan ini dapat membantu percepatan sertifikasi halal, sesuai dengan target BPJPH Republik Indonesia,” kata dia. Dengan pelatihan ini, Halal Center GIM berharap dapat mencetak Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang berkualitas, profesional, dan siap berkontribusi dalam menjadikan halal sebagai gaya hidup modern masyarakat Indonesia dan dunia.