REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim pemenangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, menanggapi perbedaan hasil survei elektabilitas Pilgub Jateng yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik. Menurut mereka, hasil survei Indikator lebih valid karena melibatkan lebih banyak responden.
"Kita merespons dua lembaga survei, SMRC dan Indikator. Dari SMRC, Pak Andika (Perkasa) unggul. Kalau dari Indikator, Pak (Ahmad) Luthfi unggul," kata anggota Tim Pakar Pemenangan Luthfi-Yasin, Zulkifli Gayo, Selasa (19/11/2024).
Dia mengungkapkan, perbedaan hasil survei tersebut bukan menjadi penghambat bagi tim pemenangan Luthfi-Yasin. Kendati demikian, Zulkifli menekankan bahwa survei Indikator melibatan jumlah responden lebih banyak, yakni 3.000 orang. Sementara SMRC hanya menggunakan 1.000 responden.
"Ini yang tingkat validitasnya lebih terpercaya ya Indikator,” ujarnya.
Menurut Zulkifli, hasil survei dari kedua lembaga tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi dalam menggerakkan strategi dan monitoring seluruh tim kampanyenya. "Kita tidak melihat hasil survei sebagai patokan. Kita terus melakukan pergerakan dan yakin menang 60 persen untuk Luthfi-Yasin," ucapnya.
Terkait hal itu, Zulkifli menyinggung tentang popularitas Gus Yasin dalam hasil survei Indikator. Menurutnya, figur Gus Yasin dapat menjadi "senjata" untuk mengerek perolehan suara dalam Pilgub Jateng 2024.
"Indikator menyampaikan tingkat kesukaan dan keterkenalannya Gus Yasin ini luar biasa. Orang yang suka dan tahu tentang Gus Yasin itu tingkat kesukaannya hampir mendekati 90 persen,” kata Zulkifli.
Pada Ahad (17/11/2024) lalu, Indikator telah merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) dalam Pilgub Jateng 2024. Dalam survei tersebut, elektabilitas Luthfi-Yasin adalah 47,19 persen. Sementara elektabilitas paslon yang diusung PDIP, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yakni 43,46 persen. Responden yang tak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 9,35 persen. Indikator menggelar survei pada 7-12 November 2024 dengan jumlah responden sekitar 3.500 warga yang memiliki hak pilih.
Sehari sebelumnya, yakni pada Sabtu (16/11/2024), SMRC sudah terlebih dulu merilis survei elektabilitas paslon dalam Pilgub Jateng 2024. Hasilnya, elektabilitas Andika-Hendi unggul tipis sebesar 50,4 persen dibanding Luthfi-Yasin 47 persen. Sekitar 2,6 persen tidak memberikan jawaban dalam survei tersebut.
SMRC menggelar surveinya pada periode waktu yang sama seperti Indikator, yakni 7-12 November 2024. Namun sampel populasi di survei SMRC lebih kecil, yaitu sekitar 1.210 responden. SMRC dan Indikator menggunakan metodologi yang sama, yakni multistage random sampling di 35 kabupaten atau kota di Jateng.